“Prioritas kita hari ini adalah bagaimana penguatan sektor kesehatan, mulai dari layanan, pengelolaan hingga penanganannya, salah satunya penanganan stunting,” kata Iwan Setiawan di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bogor prioritas penanganan stunting di 36 desa
Ia juga meminta kepada para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bogor dalam rapat koordinasi di Cigombong pada 21 Februari 2023 agar bersinergi dalam penguatan sektor kesehatan.
Menurutnya, Puskesmas memiliki peran penting sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, salah satunya melalui pelayanan kesehatan yang optimal dan terintegrasi.
Iwan berharap sistem integrasi pelayanan kesehatan dapat mempermudah Pemerintah Kabupaten Bogor dalam berupaya menurunkan angka stunting di daerah setempat.
“Makanya harus terintegrasi, saya minta semua Kepala Puskesmas bekerja berdasarkan satu data yang terintegrasi. Data itu akan jadi rujukan yang mudah dibaca, mudah dipelajari dan dalam pelaksanaannya akan gampang, dan sasarannya juga lebih jelas,” tutur Iwan.
Ia juga meminta penanganan stunting dilakukan secara terpadu dengan seluruh elemen, termasuk melibatkan masyarakat. Pihaknya akan memfasilitasi dengan mengaktifkan kembali Posyandu Terpadu di setiap kecamatan.
Baca juga: Tekan stunting, Kabupaten Bogor dukung Program Isi Piringku Kemenkes
Baca juga: Pemkab Bogor berhasil tekan angka stunting menjadi 12,69 persen
“Penanganan stunting harus dilakukan keroyokan oleh semua pemangku kepentingan. Kami ingin ada Posyandu rujukan yang besar di setiap kecamatan. Juga terdapat Posyandu terintegrasi di setiap desa, serta meningkatkan fasilitas Puskesmas dengan layanan PONED,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan penguatan sistem pelayanan kesehatan berikut sumber daya manusia (SDM).
"Layanan kesehatan ini terus kami tingkatkan, mulai dari sistem, SDM hingga prasarananya," kata Mike.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
