Beijing (ANTARA) - China mendesak Kelompok 20 (G20) untuk melakukan analisis yang adil, objektif, dan mendalam tentang penyebab masalah utang global dan mendorong penyelesaian tersebut.

Seruan tersebut disampaikan Menteri Keuangan China Liu Kun dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20, Jumat.

Liu mengikuti pertemuan yang berlangsung di Bengaluru, India, itu melalui video, menurut pernyataan kementerian keuangan China, Jumat.

Kehadiran Liu secara daring itu mengakhiri spekulasi terkait kemungkinan dia bertemu dengan Menkeu AS Janet Yellen di sela-sela pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Liu mengatakan bahwa lembaga keuangan internasional dan para kreditor komersil harus melakukan aksi bersama dan membagi beban dengan adil dalam penyelesaian utang, menurut pernyataan itu.

Amerika Serikat (AS) berulang kali mengkritik China yang dianggap telah melakukan "jebakan utang" terhadap puluhan negara berpenghasilan rendah dan menegah.

China saat ini adalah pemberi pinjaman bilateral terbesar di dunia. Di sisi lain, China juga konsisten mengkritik pemberi pinjaman multilateral, seperti Bank Dunia, yang tidak mau memberikan pemotongan utang kepada negara-negara pengutang.

Para pejabat dari Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan negara-negara Kelompok Tujuh (G7) akan bertemu di sela-sela penyelenggaraan G20 pada Sabtu (25/2) untuk pertama kalinya secara tatap muka membahas utang pemerintah negara.
 

Sumber: Reuters

Baca juga: India tidak ingin G20 bahas sanksi tambahan untuk Rusia

Baca juga: Para pejabat keuangan G20 janji kerja sama tingkatkan ekonomi global


 

Airlangga: Komitmen investasi di KTT G20 perlu dimonitor

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023