Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi mengatakan, produk organik Indonesia meraup potensi transaksi sebesar 5,42 juta dolar AS atau senilai Rp82,27 miliar di pameran Biofach, Jerman.

"Tahun ini Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar 5,42 juta dolar AS dengan peningkatan mencapai 162 persen dibanding capaian tahun sebelumnya yang mencatatkan nilai 2,07 juta dolar AS," ujar Didi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Pada pameran yang berlangsung 14-17 Februari 2023 ini, produk organik Indonesia yang diminati antara lain kacang kenari, teh, santan air kelapa, gula kelapa, minuman jahe dan kunyit, serta rempah-rempah.

Potensi transaksi diperkirakan akan terus meningkat, mengingat terdapat 240 kontak dagang yang akan ditindaklanjuti. Buyers potensial tidak hanya berasal dari Jerman, namun juga dari negara lain seperti Spanyol, Belanda, Polandia, Belgia, Kanada, Kenya, Kroasia, Bulgaria, Prancis, Swiss, Denmark, Slovenia, Kostarika, Lebanon, Amerika Serikat, India, Italia, Thailand, Ukraina, Rumania, Kuwait, dan Yordania.

"Dari besarnya nilai potensi transaksi yang diperoleh dan tingginya jumlah kontak dagang, Kemendag akan terus memantau realisasi yang terjadi bersama dengan perwakilan perdagangan Indonesia di Jerman," kata Didi.

Gelaran tahun ini diikuti 2.756 peserta dari 95 negara dan berhasil menarik lebih dari 36.000 pengunjung dari 135 negara. Produk berlabel organik dan vegan masih memiliki permintaan yang tinggi di Eropa

Didi mengatakan, Kemendag berkomitmen terus mendorong terwujudnya Indonesia sebagai penyuplai produk-produk organik ke pasar dunia.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Ditjen PEN Merry Maryati menyampaikan bahwa Biofach 2023 menjadi salah satu ajang pertemuan kembali mitra bisnis sektor organik internasional.

Selain melakukan pembahasan bisnis, momentum Biofach 2023 ini digunakan untuk memperbarui tren dan inovasi yang terjadi dan yang akan datang pada sektor produk organik.

"Paviliun Indonesia mendapatkan respons positif. Ini ditandai dengan banyak pengunjung dan pebisnis organik yang mencari produk organik Indonesia serta peningkatan potensi transaksi," kata Merry.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023