Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan akses antarkecamatan di Pulau Adonara terputus total akibat banjir yang melanda daerah setempat.

"Banjir dari aliran air kali yang meluap mengakibatkan jembatan di ruas jalan antarkecamatan Adonara Barat dan Adonara Tengah terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Flores Timur Edu Fernandez ketika dihubungi dari Kupang, Selasa.

Ia menjelaskan banjir terjadi saat wilayah setempat diguyur hujan deras yang berlangsung cukup lama pada Senin (27/2) yang menyebabkan volume air kali meningkat hingga menerjang jembatan yang berada di sekitar Desa Duatukan.

Jembatan tersebut, kata dia, merupakan jembatan darurat yang dibangun sebelumnya akibat terdampak bencana badai siklon tropis Seroja pada 2021 lalu.

Fernandez mengatakan jalur yang terputus tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan wilayah seperti Waiwadan, Lite, Waiwerang yang merupakan bagian dari titik pusat perekonomian di Pulau Adonara.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum kabupaten setempat untuk bersama-sama melakukan penanganan darurat di lapangan.

"Hari ini tim sudah turun ke lokasi untuk penanganan darurat yang diupayakan berupa penimbunan agar ruas jalur terdampak bisa dilalui kendaraan," katanya.

Ia mengingatkan warga di kabupaten setempat agar terus meningkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang sehingga potensi dampak kerugian dapat diminimalisir.

Baca juga: Pemerintah diminta percepat bangun jalan alternatif di Takari NTT

Baca juga: BMKG imbau warga Manggarai Barat waspada hujan lebat dan angin kencang

Baca juga: BPJN tegaskan kejadian di Kabupaten Kupang bukan gunung bergerak

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023