Jakarta (ANTARA) - Brand busana muslim Ranti menggelar peragaan busana "A Tribute to 34 Years : The Beauty of Syar’i" yang menampilkan koleksi-koleksi terbaru di tahun 2023. Golden Sahara.

"Sesuai dengan keinginan dan harapan founder Ranti, Yessy Riscowati, yang disematkan 34 tahun lalu, yaitu menginspirasi para muslimah untuk senantiasa menutup aurat nya, dan hari ini melalui Tribute to 34th The Beauty of Syari’i ini kami senantiasa berharap kepada Allah, agar Allah mudahkan perjalanan syiar kami dalam balutan keindahan berbusana yang sesuai syariat akan terus berjalan terus dan bermanfaat," kata Alzipco Hefzi, General Manager Ranti dalam siaran pers pada Selasa.

Tema Golden Sahara digunakan dalam koleksi 2023 Ranti, karena tak lepas dari aspek historis Sahara sebagai gurun pasir terbesar di dunia, yang merujuk pada arti namanya dalam bahasa Arab.

Lebih dari itu, gurun yang terletak di utara Afrika dan berusia lebih dari 2 juta tahun ini, juga merupakan tempat lahirnya peradaban Islam. Di lokasi inilah manusia saat itu ditempa ihwal kehidupan dan perjuangan.

Filosofi ini menjadi landasan penamaan pada koleksi terbaru Ranti. Di sisi lain, berjuang adalah respons Ranti terhadap tantangan dalam menyiarkan agama melalui bidang fesyen, sekaligus rasa syukur atas ikhtiar yang tidak putus dijalankan di tengah naik turunnya situasi sosial.

Baca juga: Kemendag bersama tujuh jenama busana muslim Indonesia berlaga di NYFW

"Kami yakin bahwa fesyen syari bukanlah penutup kesempatan perempuan untuk berkembang, melainkan penopang aktualisasi diri. Selama 34 tahun, Ranti memegang pemahaman ini. Melalui Golden Sahara, kami ingin mengajak para member loyal Ranti, keluarga, kolega untuk ikut meluapkan rasa syukur ini yang secara kreatif diwujudkan ke dalam desain-desain Golden Sahara," katanya.

Sama halnya dengan sejumlah bisnis lokal, pada 2020 lalu, Ranti hampir menyerah di hadapan pandemi COVID-19. Namun, kesadaran dan keinginan untuk terus berjuang menyiarkan Islam, membawa Ranti lepas dari lika-liku pandemi. Industri fesyen muslim juga diyakini Kementerian Perindustrian mampu menjadi pemain global.

Prediksi ini dapat menjadi momentum untuk industri fesyen besutan anak negeri, bersaing di kancah internasional.

Begitu juga dengan Ranti, pada usianya yang akan segera menginjak 34 tahun, bisnis yang dimulai dari garasi rumah ini siap mengakselerasi diri mempromosikan penguatan muslimah dengan berbusana sesuai tuntunan agama.

Dipandu oleh Fenita Arie, Golden Sahara menghadirkan special walk dari sejumlah figur publik nasional, di antaranya; Arzetty Bilbina, Inneke Koesherawati, Alya Rohali, Cindy Fatika Sari, Ayu Dyah Andari, Meisya Siregar, Dian Komalasary, Elma Theana, Rizky Ananda Musa, Ingrid Kansil, Devi Permatasari, Yane Ardian, Merry Putrian, Intan Erlita dan Eddies Adelia.

Tubuh yang tertutup, membuka ruang inspirasi untuk senantiasa beraktualisasi.

Baca juga: Adaptasi dan inovasi, kunci label fashion KAMI berkembang saat pandemi

Baca juga: Ragam kreasi busana yang memukau di Jakarta Muslim Fashion Week

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin harap Jakarta jadi ibu kota busana muslim dunia

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023