Magelang (ANTARA) - Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemkab Magelang Iwan Sutiarso mengungkapkan  para petani di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengembangkan budi daya padi organik seluas 2.000 hektare di kawasan Sawangan, Bandongan, dan Grabag.

"Budi daya padi organik tersebut dikelola oleh 97 kelompok tani dan tiga korporasi," katanya waktu menerima kunjungan The Live and Livelihood (LLF) bersama Islamic Development Bank (IsDB) di Kabupaten Magelang, Selasa.

Ia menyampaikan atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Magelang, mengucapkan terima Kasih kepada LLF dan IsDB yang telah berkenan memfasilitasi pembangunan pertanian di Kabupaten Magelang.

Menurut dia, wilayah Kabupaten Magelang lahan sawah yang diolah para petani mencapai 25.000 hektare dan lahan kering sekitar 39 ribu hektare.

 Secara kumulatif kurang lebih 70 persen luas lahan digunakan untuk sektor pertanian yang dikerjakan oleh para petani yang berjumlah lebih dari 57 persen penduduk dari jumlah 1,3 juta jiwa di Kabupaten Magelang.

Ketahanan pangan merupakan salah satu variabel strategis pembangunan ekonomi dalam mempertahankan stabilitas nasional baik dalam ketahanan sosial, stabilitas, ekonomi, stabilitas politik dan ketahanan nasional.

Ia menuturkan salah satu komoditas tanaman pangan di Kabupaten Magelang yaitu padi organik yang memiliki komoditas berdaya saing tinggi, bernilai tambah dan berwawasan lingkungan.

Selain itu padi organik dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional.

Iwan menjelaskan tahun 2021-2024 Kabupaten Magelang mendapat bantuan untuk pengembangan padi organik di dataran tinggi seluas 2.000 hektare.

Pengembangan tersebut melalui Kegiatan UPLAND dari Kementrian Pertanian yang bersumber dari Loan IsDB dan IFAD (International Fund for Agricultural Development ) dengan total anggaran sebesar Rp73.095.000.000.

Ia menyampaikan produk pertanian organik Kabupaten Magelang sampai saat ini sudah diterima di pasar domestik maupun internasional.

"Alhamdulillah produk beras organik Kabupaten Magelang sudah dipasarkan hampir di seluruh Indonesia, baik Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan maupun Sulawesi. Bahkan sudah diekspor meskipun belum bisa kami laksanakan sendiri tetapi melalui pihak ketiga," katanya.

Ia berharap petani padi organik di Kabupaten Magelang dapat memasarkan sendiri produknya ke luar negeri melalui koperasi yang sudah terbentuk sehingga mendapatkan nilai tambah yang lebih besar lagi bagi petani. 

Baca juga: TGB Zainul Majdi bina Peta NWDI Lombok kembangkan padi organik

Baca juga: Tiga kecamatan di Sanggau akan jadi sentra padi organik perbatasan

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023