Singapura (ANTARA) - Harga minyak menguat di awal perdagangan Asia pada Rabu pagi, di jalur untuk kenaikan hari kedua berturut-turut karena laporan peningkatan aktivitas manufaktur di China, importir minyak mentah terbesar dunia, mendorong prospek permintaan bahan bakar global.

Minyak mentah berjangka Brent untuk Mei naik 24 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 83,69 dolar AS per barel pada pukul 02.14 GMT. Kontrak April berakhir pada Selasa (28/2/2023) naik 1,44 dolar AS atau 1,8 persen menjadi 83,89 dolar AS per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk April terangkat 31 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 77,36 dolar AS per barel setelah naik 1,8 persen di sesi sebelumnya.

Harga minyak terus didukung oleh ekspektasi akan rebound yang kuat dalam permintaan di China, konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Harapan tersebut selanjutnya didukung oleh data yang menunjukkan aktivitas pabrik China naik untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada Februari, menurut indeks manajer pembelian (PMI) yang diterbitkan oleh Caixin/S&P Global pada Rabu.

Data PMI resmi pemerintah yang juga dipublikasikan pada Rabu menunjukkan ekspansi manufaktur tercepat sejak 2012 terjadi pada Februari.

Namun, sinyal permintaan yang kuat diimbangi oleh tanda-tanda meningkatnya stok minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen dan produsen minyak terbesar dunia.

Persediaan minyak AS naik 6,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Februari, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (28/2/2023).

Namun, persediaan bensin turun 1,8 juta barel dan bahan bakar sulingan, termasuk solar dan bahan bakar jet, turun 340.000 barel, menurut data API.

Data resmi pemerintah AS tentang stok akan dirilis pada Rabu waktu setempat. Data ini diperkirakan akan menunjukkan peningkatan selama 10 minggu berturut-turut, dengan analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan bahwa kenaikan hampir setengah juta barel terjadi minggu lalu.

Tanda-tanda kenaikan pasokan lainnya terlihat dari data Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Pada Februari, OPEC memompa 28,97 juta barel per hari (bph), survei Reuters menemukan, naik 150.000 bph dari Januari. Produksi masih turun lebih dari 700.000 bph dari September.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023