IPO membantu kami dalam modal kerja dan belanja modal, capex tahun ini Rp800 miliar untuk membeli alat-alat
Jakarta (ANTARA) - Produsen nikel PT Hillcon Tbk (kode saham: HILL) menargetkan belanja modal (capital expenditure) perseroan mencapai Rp800 miliar pada tahun 2023.

Direktur HILL Jaya Angdika dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu, menyampaikan 45 persen dari dana hasil IPO yang sebesar Rp552,8 miliar akan digunakan untuk belanja modal.

Selain itu, dia mengatakan belanja modal juga berasal dari bantuan institusi keuangan, seperti perbankan dan multifinance.

“IPO membantu kami dalam modal kerja dan belanja modal, capex tahun ini Rp800 miliar untuk membeli alat-alat,” ujar Jaya Angdika.

Dia menjelaskan belanja modal akan digunakan pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional berupa alat berat, seperti main fleet dan supporting fleet, serta sarana penunjang lainnya.

Baca juga: Hillcon targetkan 45 persen pendapatan dari jasa tambang nikel di 2023

Baca juga: Hillcon resmi IPO, dana untuk kembangkan industri nikel di Tanah Air


Dalam kesempatan ini, pihaknya optimistis pendapatan perseroan bisa mencapai Rp6 triliun pada 2023, dengan laba bersih mencapai Rp700 hingga Rp800 miliar.

Pihaknya menargetkan 45 persen pendapatan berasal dari jasa pertambangan nikel pada 2023, sisanya, sebesar 55 persen berasal dari jasa pertambangan batubara.

Perseroan optimistis volume produksi pertambangan nikel bisa mencapai 15 juta metrik ton nikel pada 2023, dari sebelumnya sebanyak 9 juta pada tahun 2022.

Pihaknya mengungkapkan pangsa pasar jasa pertambangan nikel Hillcon saat ini mencapai 15 persen.

Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia diprediksi memproduksi sekitar 1,2 juta ton nikel pada 2022 atau setara dengan 37,5 persen dari total produksi global.

Indonesia juga merupakan produsen stainless steel terbesar kedua di dunia setelah China.

Dalam hal cadangan nikel, Indonesia memiliki pangsa sebesar 22 persen atau setara dengan 21 juta ton nikel metal, dan diprediksi akan tetap menjadi penyumbang terbesar pasokan bijih nikel dan nikel jadi di dunia, dengan perkiraan pangsa pasar mencapai 38 persen pada 2024.

Baca juga: Hillcon patok harga Rp1.250, pastikan melantai di bursa 1 Maret

Baca juga: Hillcon target laba bersih Rp700 miliar di 2023 setelah IPO

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023