Jakarta (ANTARA) - Produk buah Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar 60 ribu dolar AS atau sekitar Rp914 juta di pameran Fruit Logistica 2023 di Berlin, Jerman.

"Sebagai pameran produk buah, sayuran, dan logistik terbesar di dunia, Pameran ini merupakan tempat berkumpulnya pelaku jasa logistik internasional. Untuk itu, Indonesia diharapkan dapat masuk ke dalam rantai suplai logistik dunia," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Fruit Logistica 2023 berlangsung pada 8-10 Februari 2023, mengusung tema "All in One", pameran ini berhasil menarik lebih dari 60.000 pengunjung dari 140 negara di dunia.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg Eka Sumarwanto menyampaikan, keikutsertaan Indonesia pada pameran Fruit Logistica 2023 diharapkan dapat menunjukkan ke pasar internasional khususnya Eropa bahwa Indonesia juga dapat menciptakan produk kemasan yang terbuat dari bahan dapat diperbarui (renewable), keberlanjutan (sustainable), serta ramah lingkungan.

"Hal ini penting karena tren kehidupan ramah lingkungan sangat diminati masyarakat di benua Eropa," kata Eka.

Partisipasi perdana ini diikuti oleh dua perusahaan Indonesia di bidang logistik, yaitu CV Humitrap Indonesia dan PT Evogaia Karya Indonesia. Kedua perusahaan merupakan produsen kemasan (packaging) dan penyimpanan (storage).

CV Humitrap merupakan salah satu binaan Export Coaching Program Kemendag, sedangkan PT Evogaia merupakan salah satu perusahaan yang terdaftar pada InaExport.

Selain itu, terdapat satu perusahaan Indonesia yang berpartisipasi secara mandiri yaitu Java Fresh yang membawa buah-buahan dan sayuran eksotis asal Indonesia. Buah manggis kualitas premium di booth Java Fresh menjadi salah satu buah yang sangat menarik pengunjung karena buahnya yang langka ditemui di pasar ritel Eropa.

Stan Indonesia menempati area seluas 12 m2 di hall 26 untuk area khusus eksibitor internasional wilayah Asia. Letak stan Indonesia cukup strategis karena berdekatan dengan pintu masuk utama sehingga mempermudah para pengunjung dan buyer pameran untuk menemukan stan Indonesia.

Eka menjelaskan, CV Humitrap Indonesia dan PT Evogaia Karya Indonesia berhasil mendapatkan buyers dari Polandia, Austria, Jerman, Jepang, Swiss, Belanda, Spanyol, London, Ukraina, dan negara-negara Eropa lainnya.

"Kedua perusahaan juga memperoleh lebih dari 30 kontak dagang potensial yang dapat ditindaklanjuti lebih lanjut. Selanjutnya, ITPC Hamburg akan terus berkoordinasi dengan para peserta untuk memantau realisasi pada potensi transaksi yang terjadi selama pameran," kata Eka.

Berdasarkan hasil intelijen pemasaran (market intelligence) yang dilakukan ITPC Hamburg, Indonesia memiliki saingan utama untuk produk buah-buahan eksotis, yaitu Thailand dan Vietnam.

Selain itu, stan negara Afrika, Ghana, Peru, dan Tanzania juga memamerkan sayuran yang sering dijumpai di Indonesia seperti pare, okra, cabai, umbi-umbian, bawang merah, dan kunyit.

"Untuk mengeskpor produk buah-buahan segar, tantangan yang dihadapi Indonesia adalah logistik dan biaya pengiriman. Namun, kami tetap yakin Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas produk-produk asli Indonesia ke pasar Internasional," ujarnya.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023