Los Angeles (ANTARA) - Status darurat COVID-19 di California, negara bagian terpadat di Amerika Serikat (AS), resmi berakhir pada Selasa (28/2), hampir tiga tahun setelah Gubernur Gavin Newsom mengeluarkan perintah tetap tinggal di rumah (stay-at home) pertama di seluruh negara bagian itu.

Pada Selasa, Newsom merilis sebuah maklumat untuk mengakhiri status darurat COVID-19 di negara bagian tersebut. Sejak Maret 2020, deklarasi status darurat di seluruh California memberikan Newsom wewenang untuk menangguhkan atau mengubah undang-undang di California guna memerangi penyebaran COVID-19.

"Warga yang kehilangan nyawanya karena COVID, warga yang kehilangan tetangga dan orang-orang terkasih, kami berduka dan masih merasakan kesedihan mendalam karenanya," kata Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan California Mark Ghaly.

"Namun, untuk sampai pada titik ini, titik di mana kami merasa siap untuk mencabut status darurat agar dapat melangkah maju, itu merupakan hal besar bagi warga California di seluruh negara bagian ini."

Pada situasi pandemi saat ini, kebanyakan orang memiliki semacam imunitas terhadap COVID-19 yang diperoleh dari vaksinasi atau infeksi, maupun keduanya, kata Dean Blumberg, kepala penyakit menular anak di Universitas California, Davis.

"Risiko terkena penyakit parah saat ini rendah namun bukan nol," imbuh Blumberg dikutip Xinhua.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023