Jakarta (ANTARA) - Pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andianto Haryoko mengatakan Kota Surabaya di Jawa Timur memiliki sejumlah nilai tambah dalam transformasi digital.

Beberapa nilai tambah tersebut ialah literasi digital masyarakat yang dinilai cukup baik, pendataan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), lalu pengembangan e-commerce dengan menciptakan aplikasi e-Peken (Pemberdayaan Ketahanan Ekonomi) milik Pemerintah Kota Surabaya.

“Saya kira Surabaya punya konsep untuk mengarah ke metaverse,” kata dia yang menjabat sebagai Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika Bappenas, dalam acara Building Green Ecosystem in Indonesia di Surabaya yang dipantau secara virtual, Jakarta, Kamis.

Dengan berbagai nilai tambah yang dimiliki Surabaya, lanjut dia, kota itu menjadi pilihan untuk menyelenggarakan ajang #GreenTechSafari.

Baca juga: Bappenas sebut ekonomi biru penting karena ASEAN terhubung oleh lautan

Acara ini diadakan atas dasar kerja sama Indonesia-Jerman yang dilaksanakan oleh Bappenas dan Gesselschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH melalui kegiatan Digital Transformation Center & MakeI-T Indonesia.

Pelaksanaan #GreenTechSafari di Solo pada tahun 2022 dinilai membuahkan hasil karena tidak lama setelah penyelenggaraan acara tersebut, Presiden Joko Widodo meresmikan Digital Techno Park di Solo.

“Untuk Surabaya, saya kira salah satu milestone di mana nanti perkembangan UKM khususnya digital entrepreneurship di Surabaya juga semakin maju,” ucap Andianto.

Saat ini, Surabaya menjadi pusat pertumbuhan kawasan timur Indonesia dan pusat inovasi daerah Jawa Timur yang sangat kaya kegiatan-kegiatan progresif.

“Mengingat eranya sekarang transformasi digital, karena itu kita lakukan acara ini di Surabaya (pada tahun 2023),” ungkapnya.

Baca juga: Bappenas sebut kemajuan perluasan investasi hijau masih terkendala

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023