Vientiane (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Laos Sonexay Siphandone mengimbau Laos-China Railway Co., Ltd. (LCRC) untuk menyempurnakan fasilitas dan layanan lainnya yang ditawarkan oleh Jalur Kereta China-Laos guna mempersiapkan diri untuk menyambut arus wisatawan.

Menurut laporan Radio Nasional Laos pada Selasa (28/2), PM Laos itu dan beberapa pejabat lainnya melakukan kunjungan ke stasiun Vientiane di Jalur Kereta China-Laos yang berlokasi di Vientiane, ibu kota Laos, pada Senin (27/2).

Mereka mengamati penjualan tiket dan menginspeksi ruang tunggu penumpang, fasilitas restoran, ruang tunggu VIP, serta pos pemeriksaan bagasi.

Pada hari yang sama, sang PM dan delegasinya menghadiri pertemuan di LCRC, perusahaan patungan yang berbasis di Vientiane dan bertanggung jawab atas pengoperasian jalur kereta seksi Laos.

Pada pertemuan itu, para staf perusahaan tersebut menguraikan rencana ke depan untuk pengoperasian jalur kereta itu.

Operator jalur kereta itu juga menjelaskan rencana untuk menyempurnakan layanan-layanan terkait perjalanan penumpang dan pengiriman barang, termasuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada, sehingga arus masuk wisatawan yang diperkirakan akan terjadi, terutama dari China, dapat ditangani dengan baik oleh jalur kereta tersebut.
 
   Pengoperasian Jalur Kereta China-Laos yang dimulai sejak Desember 2021 lalu telah mentransformasi perjalanan di Laos utara, menyokong perdagangan internasional, dan dianggap sebagai kekuatan penting dalam menggenjot pembangunan ekonomi


Hingga Sabtu (25/2), total perjalanan kereta di jalur tersebut telah mencapai 2.776, mengangkut total 1.829.400 penumpang, dengan rata-rata penumpang harian sebanyak 4.065 orang.

Selain itu, total 3.517 pengiriman kargo yang membawa 2,8 juta ton barang telah dilakukan, dengan jenis produk yang diangkut meningkat menjadi lebih dari 2.000.

Sejauh ini, operator kereta api tersebut telah mempekerjakan lebih dari 800 warga negara Laos, yang meliputi 60 persen dari total karyawan yang bekerja di jalur kereta tersebut, urai laporan itu. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023