Saya mengajak semua anggota GNB untuk mendukung inisiatif ini
Baku (ANTARA) - Azerbaijan mengalokasikan 1 juta dolar AS (sekitar Rp15,2 miliar) untuk mendukung pemulihan pasca pandemi di Afrika dan negara-negara berkembang kepulauan kecil.

“Saya mendeklarasikan dua seruan global untuk mendukung pemulihan pasca-pandemi di Afrika dan negara-negara berkembang kepulauan kecil. Dengan senang hati saya mengumumkan bahwa Azerbaijan, sebagai penyumbang pertama, mengalokasikan 1 juta dolar AS (sekitar Rp15,2 miliar) untuk kedua panggilan global,” ujar Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Grup Kontak negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) tentang pemulihan global pasca pandemi di Baku, Kamis.

Aliyev mengatakan Azerbaijan akan terus memberikan bantuan keuangan dan kemanusiaan kepada negara-negara GNB yang membutuhkan.

Dia percaya bahwa anggota GNB dan komunitas internasional lainnya akan mendukung dan mengikuti inisiatif Azerbaijan untuk mendukung negara-negara yang membutuhkan dalam upaya pemulihan pasca-pandemi.

Aliyev mengatakan pandemi berdampak negatif pada implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.

“Upaya global harus diperkuat untuk mengejar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. Karena itu menyarankan pembentukan Panel Tingkat Tinggi PBB tentang Pemulihan Global untuk COVID-19,” ujar dia.

Aliyev mengatakan panel tersebut dapat menguraikan rekomendasi tentang langkah-langkah global untuk periode pasca-pandemi.

“Saya mengajak semua anggota GNB untuk mendukung inisiatif ini,” kata dia.

Selain itu, Aliyev mendorong untuk terus memperkuat kerja sama Selatan-Selatan (The South-South Cooperation) dengan berpedoman pada prinsip-prinsip menghormati kedaulatan, kepemilikan nasional, kesetaraan dan saling menguntungkan.

Agenda untuk kerja sama Selatan-Selatan diatur oleh negara-negara Selatan sendiri sejalan dengan kebutuhan dan prioritas nasional mereka, bukan dipaksakan oleh dunia luar.

Aliyev juga mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan tantangan lain bagi umat manusia. Perubahan iklim menyebabkan masalah serius seperti kelangkaan air, kerawanan pangan, dan migrasi.

“Negara-negara berkembang kepulauan kecil patut mendapat perhatian lebih dalam hal ini karena mereka lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim,” kata dia.

Baca juga: Pertemuan Gerakan Non-Blok di Azerbaijan bahas pemulihan pascapandemi
Baca juga: Menlu RI: GNB masih berutang atas kemerdekaan Palestina
Baca juga: Menlu RI ajak negara GNB suarakan paradigma baru kerja sama global


Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Sri Haryati
Copyright © ANTARA 2023