Tidak hanya dari sisi teknis, tetapi perencanaan, penganggaran, dan koordinasi antarwilayah.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan penanggulangan bencana di wilayahnya masing-masing.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Ganjar mendorong seluruh kepala daerah untuk mulai mengadakan kegiatan latihan tanggap bencana, mengingat letak geografis negara Indonesia yang rawan bencana.

"Semua mesti siap-siap. Tidak hanya dari sisi teknis, tetapi perencanaan, penganggaran, lalu koordinasi antarwilayah. Saya kira dana abadi yang penting dicadangkan untuk membantu daerah lain, kerja sama dengan daerah lain atau merencanakan untuk daerah sendiri," jelasnya.

Hal itu disampaikan Ganjar usai mengikuti Rakornas Penanggulangan Bencana yang dihelat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2023 di Jakarta International Expo Kemayoran Hall, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Wapres: Arahkan mitigasi bencana secara struktural dan kultural

Ganjar mencontohkan Pemprov Jawa Tengah telah menganggarkan Rp73,11 miliar dari APBD 2023 untuk penanggulangan bencana. Besaran nilai tersebut membuat Jawa Tengah berada di urutan ke-7 provinsi dengan anggaran penanggulangan bencana tertinggi dan membuktikan keseriusan Pemprov Jawa Tengah untuk kesiapsiagaan bencana.

Selain anggaran cadangan, lanjut Ganjar, kesigapan mengantisipasi bencana juga harus dilakukan sedini mungkin. Hal itu dapat dimulai dari tata kelola ruang, beserta perizinannya yang harus lebih diperhatikan.

Berdasarkan data Kemendagri, capaian target standar pelayanan minimal (SPM) untuk layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana Jawa Tengah berada di urutan ketiga tertinggi secara nasional dengan nilai 96,50 persen.

Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2023 dibuka langsung Presiden RI Joko Widodo dihadiri jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju dan pemangku kepentingan, termasuk kepala daerah, kepala BPBD, dan badan sukarelawan bencana se-Indonesia.

Baca juga: Kapolri ingatkan pentingnya penguatan manajemen risiko bencana
Baca juga: Sri Mulyani: Dana bersama bencana telah terkumpul Rp7,4 triliun

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023