Singapura (ANTARA) - Harga minyak tergelincir di awal perdagangan Asia pada Jumat pagi, tetapi berada di jalur untuk membukukan kenaikan hampir 2,0 persen minggu ini, karena rebound dalam aktivitas pabrik-pabrik China mengimbangi meningkatnya kekhawatiran tentang meningkatnya stok minyak mentah AS dan potensi kenaikan suku bunga di Eropa.

Minyak mentah berjangka Brent merosot 39 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 84,36 dolar AS per barel pada pukul 01.47 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terpangkas 41 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan pada 77,75 dolar AS per barel.

Meskipun dibuka lebih rendah pada Jumat, Brent telah naik sekitar 1,6 persen sejauh minggu ini, menuju kenaikan minggu kedua berturut-turut. Sementara itu, WTI telah melonjak sekitar 2, 0 persen, rebound dari penurunan kecil minggu sebelumnya di tengah harapan pertumbuhan yang kuat pada permintaan bahan bakar di China, importir minyak terbesar dunia.

Aktivitas manufaktur di China tumbuh bulan lalu pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade, memperkuat ekspektasi pemulihan permintaan bahan bakar. Impor minyak Rusia melalui laut akan mencapai rekor tertinggi bulan ini.

Komentar oleh Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic bahwa Fed harus tetap dengan kenaikan suku bunga seperempat poin yang "stabil" meredakan kekhawatiran di AS, dan membantu mendukung harga minyak pada Kamis (2/3/2023) bahkan setelah data pengangguran yang kuat.

Namun, pasar tetap mewaspadai kenaikan harga-harga konsumen yang lebih cepat dari perkiraan di Prancis, Spanyol dan Jerman, yang mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral Eropa (ECB).

Inflasi zona euro naik ke tingkat tahunan yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar 8,5 persen pada Februari, menurut perkiraan pertama dari badan statistik Uni Eropa.

Peningkatan stok minyak mentah selama 10 minggu berturut-turut di Amerika Serikat juga membebani pasar minggu ini.


Baca juga: Harga minyak menguat didorong harapan permintaan China
Baca juga: Minyak tergelincir di Asia tertekan kekhawatiran permintaan global
Baca juga: Harga minyak menguat di Asia saat sinyal pemulihan ekonomi China

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023