yang pasti HPP GKP harga Rp4.200 per kg sudah tidak akan dipilih lagi
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengumpulkan seluruh unsur perberasan nasional untuk menggodok ulang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras terbaru menjelang panen raya.

“Tadi sudah kami dengarkan pendapat dan masukan dari semua perwakilan. Kita sudah kantongi usulan-usulan angkanya,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Arief menyampaikan pertemuan yang dihadiri seluruh pemangku kepentingan perberasan nasional, baik dari kementerian dan lembaga, asosiasi dan organisasi petani serta pelaku usaha tersebut sangat penting.

Pertemuan itu menentukan besaran HPP yang akan menjadi patokan dalam penyerapan gabah petani. Pertemuan itu juga sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk merangkul semua kelompok agar dapat menghasilkan HPP yang berkeadilan.

“Selanjutnya akan kami analisis setiap opsi, terutama terkait impact-nya apabila opsi A, B, dan seterusnya diterapkan, bagaimana dampaknya terhadap inflasi, kesejahteraan petani, serta daya beli masyarakat. Kita akan libatkan instansi terkait yang berkompeten untuk memberikan masukan,” jelasnya.

Baca juga: Bapanas intensifkan Gerakan Pangan Murah menjelang Ramadhan 1444 H

Baca juga: NFA akan sesuaikan HPP beras untuk kendalikan inflasi jelang Ramadhan


Dalam pertemuan tersebut setiap perwakilan menyampaikan usulan besaran HPP Gabah Kering Panen (GKP) berdasarkan hasil perhitungan Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT). Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) mengusulkan HPP GKP Rp5.700 per kg.

Sedangkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengusulkan Rp5.550 per kg, Serikat Petani Indonesia (SPI) mengusulkan Rp5.600 per kg, Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengusulkan Rp5.400 per kg, Aliansi Petani Indonesia (API) mengusulkan Rp5.800 per kg, dan Penggerak Pembangunan Masyarakat Desa (Gerbangmassa) mengusulkan Rp5.375 per kg.

Sementara Kementerian Pertanian turut mengusulkan HPP berada di kisaran Rp4.800-Rp5.100 per kg dan BRIN mengusulkan harga GKP berkisar Rp4.850-Rp5.000 per kg.

Menurut Arief, semua usulan akan diterima dan ditampung terlebih dahulu, setelah dianalisis selanjutnya akan dibawa ke tingkat pertemuan yang lebih tinggi.

Dalam penetapannya nanti, sebutnya, pemerintah mempertimbangkan dari berbagai sisi secara menyeluruh, baik dari sisi petani, pelaku usaha penggilingan, konsumen, pengendalian inflasi dan lainnya.

“Tidak mungkin pemerintah hanya mengedepankan satu aspek dan kelompok saja. Pasti akan ada pertimbangannya, misal apabila ditetapkan terlalu tinggi bagaimana dampaknya terhadap komoditas lain. Namun yang pasti HPP GKP harga Rp4.200 per kg sudah tidak akan dipilih lagi,” jelas dia.

Baca juga: Bapanas: 100 ribu ton daging kerbau impor tiba akhir Maret 2023

Baca juga: Presiden instruksikan cari negara alternatif sumber impor daging sapi


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023