Hanya satu langkah lagi, diolah menjadi ekstrak. Produk akan tahan dalam jangka waktu tahunan
Tanggamus, Lampung (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendukung upaya sektor swasta yang bermitra dengan petani untuk mengolah hasil bumi dan menghasilkan nilai tambah.

Menurut Zulkifli, pengolahan hasil bumi yang memberi nilai tambah tersebut memiliki banyak manfaat seperti umur produk yang lebih panjang dan harga di tingkat petani yang tetap terjaga.

"Hanya satu langkah lagi, diolah menjadi ekstrak. Produk akan tahan dalam jangka waktu tahunan, produk itu akan dibutuhkan seluruh dunia, bisa dikirim ke mana saja dan kapan saja, tahan lama, harganya pun tetap bagus. Intinya adalah diolah," ujar Zulkifli saat meninjau fasilitas Edufarm PT Nestlé di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, Jumat.

Zulkifli menyampaikan bahwa menjaga harga yang baik di tingkat petani merupakan hal yang penting. Perlu ada peran bersama dari para pemangku kepentingan untuk memastikan petani mendapatkan harga yang baik untuk hasil bumi yang mereka produksi.

"Tidak bisa sendiri, harus diselesaikan bersama. Hasil bumi ditampung, harganya bagus, punya nilai tambah," katanya.

Baca juga: Mendag upayakan ekspor produk hortikultura naik

Baca juga: Kemendag mengambil langkah turunkan pajak ekspor nanas


Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengatakan Tanggamus merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Provinsi Lampung. Dari luas daerah 2.646 kilometer persegi, sebanyak 84 ribu kilometer persegi merupakan area perkebunan kopi.

Dewi berharap pemerintah pusat dapat semakin memfasilitasi upaya-upaya memperkuat aspek perdagangan dari komoditas pertanian di Lampung, tidak terkecuali kopi.

"Kurang lebih 30 persen kopi yang dihasilkan Lampung disumbang Kabupaten Tanggamus. Harapan kami, pemerintah melalui Menteri Perdagangan dapat memfasilitasi jaringan yang lebih luas lagi, membantu permodalan, distribusi dan pemasaran, pengetahuan dan wawasan, serta kapasitas petani di Tanggamus," kata Dewi.

Sementara itu, Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu menyampaikan Nestlé menjalin program-program kemitraan dengan mitra bisnisnya, termasuk petani lokal.

Hal tersebut menjadi salah satu upaya Nestlé dalam mewujudkan komitmen untuk maju bersama Indonesia di berbagai sektor. Salah satu bentuk kemitraan Nestlé dengan para petani di Provinsi Lampung adalah pembinaan 20 ribu petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat.

"Upaya tersebut mendorong kami menjadi pembeli susu dan kopi terbesar di Jawa Timur dan Lampung, dengan pembelian yang mencapai lebih dari Rp4,4 miliar per hari atau Rp1,6 triliun per tahun, serta nilai pembelian kopi melampaui Rp1,2 triliun per tahun," kata Sufintri.

Baca juga: Tiga fokus utama rencana kerja Kemendag 2024

Baca juga: Mendag rencana buat 1.000 warung kolaborasi dengan ritel modern

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023