Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengecek langsung ke petani di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengenai perkembangan harga gabah saat ini, dan juga berbagai kebutuhan untuk para petani.

Ngecek langsung ke petani berapa harga gabah basah, berapa harga gabah kering. Sudah tadi ketemu,” kata Jokowi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.

Dari petani, Jokowi mengetahui bahwa harga gabah sekitar Rp6.000 per kilogram. Harga tersebut, kata Jokowi, masih baik.

"Yang saya tanyakan tadi apakah sudah harga gabah turun, kalau harga gabah turun berarti harga beras juga turun," kata Jokowi.

Namun, Jokowi mengatakan petani masih mengeluhkan tingginya harga pupuk.

Baca juga: Presiden sebut manajemen Kopontren Al-Ittifaq bisa ditiru ponpes lain

Baca juga: Presiden dukung KPU banding putusan PN Jakpus soal tunda pemilu


"Itu yang dikeluhkan. Tapi yang disampaikan sekarang pupuknya sudah banyak, tapi panen-nya sudah selesai," ujar Jokowi.

Daerah-daerah produksi pangan di Indonesia baru saja mengalami masa panen raya di Februari-Maret 2023.

Jokowi mengatakan dengan panen raya tersebut, stok dan suplai bahan pangan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional. Sehingga, kata Jokowi, impor sedang tidak dibutuhkan.

"Ini kan baru panen raya. Impor itu kalau pas tidak ada suplai, tidak ada panen, ya," ucap dia.

Presiden Jokowi pada Senin ini di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengunjungi Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al Ittifaq, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dalam kunjungan itu, Jokowi berdialog dengan petani dan pelaku koperasi yang dibentuk oleh Ponpes Al Ittifaq.

Jokowi mengaku kagum dengan koperasi berbasis pondok pesantren tersebut yang bisa menggerakkan petani hingga mampu memenuhi permintaan pasar. Menurutnya koperasi bentukan Ponpes Al-Ittifaq itu memiliki manajemen yang terencana.

"Perencanaan yang dilakukan di Ponpes Al-Ittifaq betul-betul sangat baik dan bisa dijadikan role model, bisa jadi model bisnis, tinggal di fotokopi saja," kata Jokowi saat berdialog dengan petani dan pelaku koperasi di kawasan Ponpes Al Ittifaq.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023