Jakarta (ANTARA) - Setelah absen selama empat tahun, pagelaran fesyen lingerie fenomenal Victoria's Secret Fashion Show akan kembali hadir pada tahun 2023 ini. Kepala Keuangan jenama tersebut mengatakan "versi baru" akan disuguhkan pada acara itu.

Victoria’s Secret (VS) mengumumkan hal ini dalam telekonferensi pada 3 Maret lalu bahwa pertunjukan itu akan kembali mengguncang dunia fesyen dan hiburan pada tahun ini setelah empat tahun hiatus dengan sejumlah perubahan baru.

"Kami akan terus mengandalkan pengeluaran pemasaran untuk berinvestasi dalam bisnis, baik di atas funnel marketing, dan juga untuk mendukung versi baru peragaan busana kami, yang akan datang tahun ini," Ujar Kepala Keuangan VS, Timothy Johnson, seperti dikutip E Online, Senin (6/3).

Baca juga: Peragaan busana Victoria's Secret 2019 dibatalkan

Selain 2023 merupakan tahun penuh pertama merek global VS sebagai perusahaan publik independen, CEO VS Martin Waters membahas beberapa inisiatif yang telah diambil Victoria's Secret dalam beberapa bulan terakhir, termasuk membawa lebih banyak model dan duta besar dengan ukuran tubuh, usia, kemampuan, dan identitas yang bervariasi.

Kabar peragaan busana VS akan kembali digelar akhirnya muncul setelah acara itu pada tahun 2019 dibatalkan. Tahun sebelumnya di 2018, pertunjukan fesyen lingerie itu mendapat rating terendah sepanjang sejarah Victoria's Secret Fashion Show.

Dilaporkan DailyMail, pagelaran itu memang sempat dihujani kritik keras bahwa jenama tersebut tidak menyertakan model dari segala bentuk tubuh dan latar belakang yang bervariasi.

Seperti yang selalu VS tampilkan, model-model peragaan busana pakaian dalam yang akrab disebut "VS Angels" itu seragam, yakni bertubuh tipis, dan berkaki jenjang. Membuat anggapan bahwa wanita cantik dan seksi hanya yang bertubuh seperti itu.

Pembelian produk oleh wanita berusia 18 hingga 49 tahun juga terus menurun selama beberapa tahun sebelum akhirnya acara dihentikan.

Sebuah artikel pada tahun 2020 oleh The New York Times sempat memuat tuduhan misogini, intimidasi, dan pelecehan oleh mantan Chief Marketing Officer VS, Ed Razek.

Vogue sebelumnya juga pernah menerbitkan sebuah wawancara dengan Ed Razek yang menarik perhatian publik.

Ed Razek menyebut bahwa tidak ada yang tertarik dengan acara televisi untuk model berukuran tubuh besar (plus size), begitu pula transgender.

“Saya tidak berpikir kita harus melakukannya. Nah, kenapa tidak? Karena pertunjukan itu fantasi. Ini adalah hiburan khusus 42 menit,” kata Ed Razek.

Menyusul artikel yang dipublikasikan, Razek, yang telah mengundurkan diri, mengeluarkan permintaan maaf keesokan harinya.

"Pernyataan saya tentang penyertaan model transgender di Victoria's Secret Fashion Show dianggap tidak sensitif," tulis pernyataannya di Twitter.

Baca juga: Bukan Angels, atlet hingga aktivis jadi wajah baru Victoria's Secret

Baca juga: Terbelit masalah keuangan, Victoria Secret akan tutup 250 tokonya

Baca juga: Rihanna gerus pasar Victoria's Secret

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023