Singapura (ANTARA) - Dolar AS tergelincir terhadap sejumlah mata uang utama lainnya di sesi Asia pada Senin sore, karena investor menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan laporan pekerjaan Februari pada akhir pekan yang kemungkinan akan mempengaruhi seberapa hawkish bank sentral AS nantinya.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,182 persen menjadi 104,420. Indeks minggu lalu mencatat kerugian mingguan untuk pertama kalinya sejak Januari.

Setelah memberikan kenaikan jumbo tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua pertemuan terakhirnya, tetapi data ekonomi yang kuat telah memicu kekhawatiran pasar bahwa bank sentral mungkin kembali ke jalur agresifnya.

Pasar berjangka menyiratkan peluang 72 persen Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya 22 Maret.

Sorotan akan tertuju pada laporan pekerjaan Februari yang dijadwalkan Jumat (10/3/2023) dan kesaksian Ketua Fed Jerome Powell kepada kongres pada Selasa (7/3/2023) dan Rabu (8/3/2023).

"Inflasi dasar AS tetap tinggi di atas target inflasi Fed sebesar 2,0 persen," kata Joseph Capurso, kepala ekonomi internasional di Commonwealth Bank of Australia.

Data terbaru menunjukkan belanja konsumen tidak banyak melambat, sementara pasar tenaga kerja ketat, kata Capurso dalam sebuah catatan, menambahkan Powell kemungkinan akan hawkish dalam kesaksiannya.

Ahli strategi Citi memperkirakan Powell akan menunjukkan preferensi untuk kenaikan 25 basis poin tetapi meninggalkan semua opsi, karena dia akan berbicara sebelum data pekerjaan dirilis.

Citi memperkirakan data penggajian naik sebesar 255.000 menyusul lonjakan besar 517.000 pada Januari. Kejutan besar pada kenaikan dapat menyebabkan kenaikan 50 basis poin dari Fed, kata Citi.

Sementara itu, euro naik 0,07 persen menjadi 1,0641 dolar AS, setelah menguat 0,8 persen minggu lalu, sementara sterling terakhir diperdagangkan turun 0,09 persen menjadi 1,2029 dolar AS.

Yen Jepang menguat 0,10 persen menjadi 135,74 per dolar AS, menjelang pertemuan kebijakan akhir pada Jumat (10/3/2023) untuk Gubernur Bank sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda.

Jika Kuroda mengakhiri masa jabatannya dengan nada yang sangat dovish, itu bisa menimbulkan masalah bagi yen, terutama jika imbal hasil AS terus meningkat minggu ini, kata ahli strategi Saxo Markets.

Di tempat lain, yuan China melemah pada Senin, sehari setelah negara itu menetapkan target moderat untuk pertumbuhan ekonomi 2023 sekitar 5,0 persen. Di pasar spot, di pasar domestik yuan dibuka pada 6,9072 per dolar dan terakhir berpindah tangan pada 6,9137.

Dolar Australia turun 0,21 persen menjadi 0,675 dolar AS, sedangkan kiwi terakhir turun 0,16 persen menjadi 0,621 dolar AS,

Di pasar uang kripto, bitcoin naik 0,53 persen menjadi 22.363,00 dolar AS, setelah jatuh 5,0 persen pada akhir pekan lalu. Ethereum terakhir melemah 0,02 persen menjadi 1.559,00 dolar AS.


Baca juga: Yuan berbalik menguat 166 basis poin menjadi 6,8951 terhadap dolar AS
Baca juga: Dolar AS melemah ketika pedagang tunggu kesaksian Powell
Baca juga: Dolar jatuh, catat rugi mingguan terbesar sejak pertengahan Januari

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023