Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Bupati Sukabumi Marwan Hamami optimistis Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tidak akan kekurangan persediaan pangan khususnya beras apalagi sampai terjadi kelangkaan.

"Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah di Jabar merupakan penghasil beras terbanyak, bahkan masuk dalam daerah lumbung beras nasional," kata Marwan di Sukabumi pada Selasa, (7/3).

Menurut politis Partai Golkar ini, selain untuk memenuhi persediaan pangan bagi warga Kabupaten Sukabumi, produksi pangan yang dihasilkan dari kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini juga untuk dipasok ke luar daerah salah satunya Kota Sukabumi.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu-isu yang berseliweran di media sosial terkait kelangkaan pangan khususnya beras, karena Kabupaten Sukabumi merupakan daerah penghasil beras.

Namun demikian, bukan berarti dengan kondisi seperti ini pihaknya sudah merasa puas, tetapi Pemkab Sukabumi akan terus mendorong agar produksi beras dan tanaman pangan lainnya meningkat.

Selain komoditas beras, Kabupaten Sukabumi juga merupakan daerah penghasil ikan konsumsi seperti  ikan mas, nila, lele dan lainnya.

Apalagi seperti diketahui daerah ini juga dilirik oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang berkolaborasi dengan Food and Agriculture Organization (FAO) dalam mengembangkan budidaya sidat.

Kemudian, untuk menjaga persediaan pangan pihaknya juga sudah menyiapkan konsep buffer stock atau cadangan pangan, di mana seperti hasil panen padi selain untuk dipasok sebagai persediaan pangan masyarakat juga sebagian dijadikan cadangan.

Langkah ini dilakukan bertujuan sebagai antisipasi jika terjadi menurunnya produksi beras karena paceklik ataupun bencana alam yang membutuhkan banyak pasokan. "Sejauh ini Kabupaten Sukabumi tidak pernah kekurangan pangan apalagi beras," tambahnya.

Di sisi lain, terjadinya kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir ini Marwan mengatakan masih dalam batas kewajaran karena Kabupaten Sukabumi belum memasuki musim panen raya. Tapi ia memastikan tidak lama lagi akan melaksanakan panen raya.

Tentunya ini akan sangat membantu untuk stabilisasi harga beras apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan 1444 H di mana sepekan sebelum dan dua pekan Ramadhan permintaan meningkat.

Kemudian di pekan ketiga Ramadhan permintaan cenderung menurun dan di pekan keempatnya biasanya permintaan kembali meningkat karena persiapan menjelang perayaan Idul Fitri.

Untuk itu, satu sisi pemerintah terus menggenjot produksi, tapi di sisi lain pihaknya meminta warga agar tidak panik dan mendukung berbagai upaya pemerintah dalam hal penanggulangan inflasi.


 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023