Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan Polisi Militer (POM) TNI harus menjadi contoh dan tauladan untuk prajurit.

"Tanamkan dalam setiap tarikan nafas, sebagai contoh dan tauladan bagi prajurit lainnya, serta profil utuh prajurit TNI di mata masyarakat," kata Yudo di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan Laksamana Yudo saat memimpin upacara pembukaan Gelar Operasi Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) dan Yustisi Polisi Militer (POM) Tahun 2023 di Mabes TNI, Jakarta.

"Saat masyarakat melihat sosok prajurit militer, lihatlah sosok POM, POM TNI berbaret biru karena harus ditiru," katanya menegaskan.

Yudo menjelaskan operasi penegakan ketertiban (gaktib) dan yustisi menjadi hal penting karena berdasarkan data Operasi Gaktib dan Yustisi POM TNI, masih ditemukan tren kenaikan jumlah kasus pada tahun 2022 bila dibandingkan tahun 2021.

"Kasus menonjol adalah pelanggaran disiplin dan tata tertib meningkat sebesar 50,6 persen dan pelanggaran pidana disersi sebesar 13,5 persen," ungkapnya.

Menurut dia, dengan data itu menjadi pertimbangan TNI untuk tetap menjadikan operasi gaktib dan yustisi, sebagai salah satu operasi prioritas dalam pembinaan personel di lingkungan TNI.

Yudo juga berpesan menjelang Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, perlu diwaspadai politik identitas di masyarakat. Menyikapi situasi itu, seluruh prajurit TNI hendaknya tetap netral dan tidak terseret pada polarisasi politik.

"POM dituntut harus mampu melakukan pencegahan dan penindakan terhadap upaya upaya yang tidak selaras dengan netralitas TNI, seperti penggunaan atribut partai oleh anggota TNI dan penggunaan fasilitas dinas oleh yang tidak berhak," pesannya.

Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023