Penguatan kerja sama internasional menjadi sangat penting bagi ASEAN, termasuk dengan Inggris.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, penguatan kerja sama internasional menjadi sangat penting bagi ASEAN, termasuk dengan Inggris.

"Para pelaku usaha dari ASEAN dan Inggris dapat mendukung kesuksesan berbagai program serta inisiatif yang diusung di masa Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. Program tersebut sejalan dengan arah kerja sama ASEAN dan Inggris," ujar Mendag melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Zulkifli saat menghadiri Forum Bisnis Inggris-ASEAN bertema "Partnership in Action" di London, Inggris Rabu (8/3) waktu setempat. Kehadiran Zulkifli pada forum bisnis ini merupakan rangkaian dari kunjungan kerjanya ke London, Inggris yang berlangsung pada 7-9 Maret 2023.

Forum Bisnis Inggris-ASEAN diselenggarakan United Kingdom ASEAN Business Council (UKABC) dan dihadiri Duta Besar LBBP RI untuk Inggris Desra Percaya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, Menteri Negara Inggris untuk Bisnis dan Perdagangan Nigel Huddleston MP, serta Menteri Negara Inggris untuk Indo-Pasifik Anne-Marie Trevelyan MP.

Pada forum bisnis tersebut, Zulkifli menjelaskan tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". Tiga kelompok utama dan tujuh prioritas ekonomi untuk 2023 berada di bawah koordinasi Mendag selaku Ketua Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) tahun ini, serta beberapa kegiatan penting yang akan diselenggarakan.

Inggris secara resmi menjadi Mitra Wicara ASEAN pada Agustus 2021. Pada tahun yang sama, para Menteri Ekonomi ASEAN dan Inggris telah mengesahkan Joint Ministerial Declaration on Future Economic Cooperation Between the ASEAN and the United Kingdom. Program Kerja untuk melaksanakan Deklarasi tersebut juga sudah disahkan pada 2022.

"Kolaborasi dan berbagi pengalaman antarpelaku usaha juga sangat penting untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor. Mereka juga diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi Inggris ke ASEAN dan mendukung implementasi program kerja untuk melaksanakan Deklarasi Bersama Para Menteri Ekonomi ASEAN dan Inggris," kata Mendag.

Inggris merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedelapan di Eropa dan sumber investasi asing terbesar ke-10 di dunia. Pada 2022, total perdagangan Indonesia dengan Inggris mencapai 2,7 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 5,3 persen dibandingkan tahun lalu.

Ekspor Indonesia ke Inggris tercatat senilai 1,66 miliar dolar AS. Sedangkan impor Indonesia dari Inggris sebesar 1,04 miliar dolar AS. Indonesia surplus perdagangan sebesar 624,3 juta dolar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke Inggris di antaranya alas kaki dan minyak sawit. Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Inggris di antaranya kertas dan karton daur ulang, obat-obatan, serta kendaraan pengangkut barang.

Pada 2021, total nilai perdagangan ASEAN-Inggris mencapai 31,8 miliar dolar AS. ASEAN mencatat surplus neraca perdagangan dengan Inggris sebesar 4,9 miliar dolar AS atau meningkat sekitar 30,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bagi ASEAN, Inggris merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-10.
Baca juga: Inggris dukung keketuaan Indonesia di ASEAN
Baca juga: Menko Airlangga dan Menteri Ekspor Inggris bahas ekonomi digital

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023