Kami masih memperkirakan BoJ akan melanjutkan normalisasi kebijakan pada tahap tertentu di tengah tekanan yang lebih tinggi pada harga dan upah
Singapura (ANTARA) - Yen melemah setelah bank sentral Jepang (BoJ) mempertahankan kebijakan moneter tak berubah pada Jumat, sementara kenaikan klaim pengangguran AS menghentikan kenaikan dolar.

Yen turun lebih dari 0,6 persen dalam kejatuhan spontan setelah pertemuan kebijakan terakhir Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda sebelum dia mundur pada April. Yen kemudian menutup sebagian dari kerugian tersebut dan bertahan sekitar 0,4 persen lebih rendah pada 136,66 per dolar.

"Rebound tajam pasca-keputusan dolar/yen adalah cerminan dari taruhan yang dipasang pasar dengan harapan akan ada kejutan perpisahan dari Gubernur Kuroda," kata analis di OCBC.

"Kami masih memperkirakan BoJ akan melanjutkan normalisasi kebijakan pada tahap tertentu di tengah tekanan yang lebih tinggi pada harga dan upah."

Di tempat lain, dolar AS membatalkan sebagian kenaikannya dari awal pekan ini, meskipun tetap tidak terlalu jauh dari tertinggi multi-bulan terhadap beberapa mata uang utamanya.

Terhadap dolar, euro bertahan 0,05 persen lebih tinggi pada 1,0587 dolar, setelah mencapai level terendah dua bulan pada Rabu (8/3).

Sterling tergelincir 0,01 persen menjadi 1,1926 dolar, sementara kiwi turun 0,02 persen menjadi 0,6101 dolar AS, melemah di dekat level terendah lebih dari tiga bulan pada Rabu (8/3/2023) di 0,60855 dolar.

Data Kamis (9/3) menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran telah meningkat paling banyak dalam lima bulan pada minggu lalu. Itu menyebabkan greenback menghentikan reli tajamnya karena para pedagang membatalkan beberapa taruhan bahwa suku bunga AS akan naik jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Pasar berjangka sekarang menyiratkan peluang sekitar 52 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan ini, dibandingkan dengan 70 persen sebelum rilis data. Sementara itu, suku bunga AS diperkirakan akan mencapai puncak tepat di bawah 5,5 persen pada Juli.

Awal pekan ini, greenback melonjak setelah Ketua Fed Jerome Powell memberikan nada yang lebih hawkish daripada yang diperkirakan pasar dalam kesaksian setengah tahunannya di depan Komite Perbankan Senat.

Terhadap sekeranjang mata uang, indeks dolar AS sedikit berubah pada 105,26, tetapi tetap di jalur untuk kenaikan mingguan sekitar 0,7 persen.

Fokus sekarang beralih ke laporan penggajian non-pertanian (NFP) yang diawasi ketat pada Jumat waktu setempat, titik data utama berikutnya yang dapat memberikan petunjuk tentang langkah selanjutnya Fed untuk kebijakan moneter.

Menurut survei para ekonom Reuters, NFP kemungkinan meningkat sebesar 205.000 pekerjaan pada Februari setelah melonjak sebesar 517.000 pada Januari.

"Laporan penggajian telah mengejutkan kami, saya pikir, sekitar 10 bulan berturut-turut sekarang, jadi itu menjadi tanda kekuatan nyata bagi ekonomi AS," kata Jarrod Kerr, kepala ekonom di Kiwibank.

"Ini sedikit membuat frustrasi The Fed. Mereka jelas banyak memperketat, berharap itu akan berpengaruh. Tapi kami telah melihat bangkit kembali di banyak indikator aktivitas dalam beberapa bulan terakhir. Jadi sepertinya pekerjaan itu belum selesai."

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023