Kami ingin menjadi pelopor cara pembelajaran yang tepat agar lulusannya bisa segera berkontribusi sesuai bidang keilmuannya, mengembangkan riset yang lebih tepat sasaran, dan menerapkan pengabdian masyarakat...
Depok (ANTARA) - Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Kuncoro menyatakan UI sebagai perguruan tinggi yang menyandang nama besar Indonesia siap memberikan solusi terhadap permasalahan bangsa.

"Kami ingin menjadi pelopor cara pembelajaran yang tepat agar lulusannya bisa segera berkontribusi sesuai bidang keilmuannya, mengembangkan riset yang lebih tepat sasaran, dan menerapkan pengabdian masyarakat yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat," kata Ari Kuncoro dalam keterangannya, di Depok, Jumat.

UI, lanjutnya, melihat pendidikan berkelanjutan bagi para pimpinan di berbagai bidang dapat mendorong Indonesia untuk terus maju dan lebih siap menghadapi persaingan global. "Di sinilah intervensi UI yang akan menciptakan dampak dan dapat dirasakan oleh masyarakat," ujar Ari.

Untuk itu, katanya, seorang pimpinan harus mempunyai kemampuan adaptif, kolaboratif, disertai data analis. "Kita menyadari bahwa kebutuhan pengembangan pendidikan bagi para pimpinan harus segera dipenuhi," katanya.

Sejauh ini, lanjutnya, pelatihan dan pengembangan pendidikan lebih banyak diisi dengan mengirimkan para pimpinan belajar ke luar negeri dengan biaya yang cukup besar. Dapat dibayangkan misalnya ketika 107 perusahaan BUMN atau 130 ribu lebih perusahaan perdagangan harus memikirkan pendidikan para pimpinannya di luar negeri dengan biaya pelatihan yang pasti sangat besar.

Baca juga: Inovasi UI yang terbukti memberi solusi bagi negeri

Ia mencontohkan pendidikan di NUS Singapore untuk 5 hari offline adalah sekitar 8870 Singapura Dolar (Rp 88.700.000) per orang, atau di Amerika Serikat misalnya di MIT Sloan untuk 8 hari offline sekitar 15.300 dolar AS (Rp 230 juta) dan semua itu di luar akomodasi dan transportasi.

"Prediksi biaya yang dikeluarkan tersebut merupakan angka yang sangat besar untuk perubahan," kata Ari Kuncoro.

Untuk itu, katanya, Indonesia Leader Forum (ILF) digagas oleh UI Leadership Development Center yang bernaung di bawah Unit Usaha Khusus Daya Makara UI, untuk menjawab kebutuhan para pimpinan akan pelatihan untuk pengembangan pengetahuan, perluasan wawasan, pemahaman strategis, dan kesempatan membangun jejaring antar-perusahaan atau organisasi untuk kolaborasi yang lebih baik ke depan.

"Bukan hanya faktor biaya, bila kita perhatikan, dunia saat ini sedang melihat Asia sebagai pusat pertumbuhan, terlebih ASEAN. Indonesia bahkan diakui oleh The Economist sebagai the overlooked giant dalam artikel hasil wawancara Chief Editor-nya dengan Presiden Jokowi saat KTT G20 lalu. Inilah waktunya kita melihat ke dalam. Itu sebabnya kami mengambil tema forum ini: Leading through Global Turbulence," ujar Rektor UI itu.

Baca juga: UI fokus kolaborasi dengan pemerintah & industri demi kemajuan riset

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023