RSUP Fatmawati betul-betul berupaya dan tentunya berkomitmen agar masyarakat Indonesia memilih layanan kesehatan di dalam negeri saja...Khususnya kepada layanan ortopedi yang merupakan unggulan di RSUP Fatmawati
Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati mendorong pasien yang membutuhkan layanan ortopedi di Indonesia untuk memanfaatkan kemampuan tenaga medis yang telah tersedia di dalam negeri.

"RSUP Fatmawati betul-betul berupaya dan tentunya berkomitmen agar masyarakat Indonesia memilih layanan kesehatan di dalam negeri saja, tidak perlu ke luar negeri. Khususnya kepada layanan ortopedi yang merupakan unggulan di RSUP Fatmawati," kata Direktur Utama RSUP Fatmawati Andi Saguni dalam konferensi pers Pelayanan Unggulan Orthopedic Center RSUP Fatmawati di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan layanan ortopedi dan rehabilitasi medik menjadi layanan unggulan di RSUP Fatmawati yang bisa disejajarkan dengan rumah sakit tingkat ASEAN, bahkan Asia.

Pada awalnya bagian ortopedi dibangun untuk melayani penderita cacat, yang salah satunya disebabkan oleh TBC, masalah tulang belakang, ataupun polio.

RSUP Fatmawati memfasilitasi layanan bedah ortopedi dengan melakukan lompatan Fasebloposis, termasuk untuk memperkenalkan endoskopi tulang belakang yang pertama di Indonesia.

Baca juga: PB IDI ungkap faktor penyebab masyarakat pilih berobat ke luar negeri

"Kami tegaskan bahwa kami siap untuk menangani kasus-kasus ortopedi yang menjadi permasalahan di Indonesia, tidak hanya Jabodetabek," katanya.

Andi mengatakan RSUP Fatmawati merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional yang perlu mengambil peran dalam membendung laju masyarakat memilih berobat ke luar negeri.

"Pasien-pasien yang membutuhkan layanan ortopedi tidak harus ke luar negeri, ke Singapura, ke Malaysia. Cukup di dalam negeri," katanya.

Pihaknya berkomitmen untuk terus memastikan layanan ortopedi di Indonesia bisa dengan mudah diakses masyarakat melalui jaminan mutu pelayanan.

"Karena dimensinya cukup banyak bagaimana SDM, sarana prasarana. Alat-alat kami perkirakan sudah canggih di sini. Kemudian obat-obatan, sistem rujukan, dan sebagainya," ujar Andi Saguni.

Baca juga: Transformasi teknologi bantu warga tak harus berobat ke luar negeri
Baca juga: Pakar ortopedi sarankan orang berjinjit setelah berdiri 20 menit


 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023