Taipei (ANTARA) - Wakil presiden atau wakil pemimpin Taiwan, William Lai, pada Rabu pekan ini akan mendaftarkan diri sebagai calon penguasa baru wilayah itu dari Partai Progresif Demokratik (DPP) menjelang pemilu Januari tahun depan.

Menurut DPP pada Senin, Lai sudah lama diharapkan mencalonkan diri setelah mengambil alih kepemimpinan DPP Januari kemarin untuk menggantikan Tsai Ing-wen yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut akhir tahun lalu akibat performa partai yang buruk pada pemilu daerah 2022.

Tsai tidak dapat lagi mencalonkan diri sebagai pemimpin Taiwan karena batas masa jabat dua periode.

DPP menyatakan bahwa pemilu pendahuluan akan dilangsungkan apabila terdapat dua atau lebih bakal calon yang mengajukan diri. Namun demikian, Lai digadang-gadang akan memenangi nominasi partainya.

Sebagaimana dalam pemilu 2020 yang dimenangi DPP setelah menjanjikan melawan China, hubungan dengan Beijing akan kembali menjadi topik hangat dalam kampanye pemilu 2024, terutama saat China terus mengintensifkan tekanannya kepada Taiwan. Taiwan's main opposition party, the Kuomintang or KMT which traditionally favours close ties with Beijing, has not decided on its presidential candidate yet.

Baca juga: Mikronesia berencana alihkan hubungan dari China ke Taiwan

Hou Yu-ih, the KMT mayor of New Taipei city, is considered by party sources a potential frontrunner as their candidate, but he has not confirmed he is running.

Pada 2018, ketika menjabat kepala pemerintahan Taiwan, Lai membuat China marah setelah menyatakan diri sebagai pejuang kemerdekaan Taiwan dan menyatakan Taiwan sebagai negara merdeka dan berdaulat.


Ketika ditanya mengenai pernyataannya tersebut setelah menjadi ketua DPP, Lai menandaskan akan meneruskan kebijakan Tsai yang menegaskan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depannya sendiri dan bahwa Republik China yang menjadi nama resmi Taiwan bukan subordinat Republik Rakyat China.

Setelah menjadi pemimpin Taiwan pada 2016, Tsai berulang kali mengundang China untuk berdialog, namun ditolak oleh Beijing yang menganggap Tsai separatis.

Partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT), yang biasanya mendukung hubungan yang lebih dekat dengan Beijing, masih belum menentukan calon pemimpinnya untuk pemilu 2024.

Menurut beberapa sumber internal Kuomintang, Hou Yu-ih, Wali Kota Taipei Baru dari partai tersebut adalah calon potensial untuk melawan calon pemimpin Taiwan dari DPP.

Meski begitu, Hou belum menyatakan keputusannya untuk maju sebagai calon atau tidak.

Baca juga: Tunjukkan itikad baik, Taiwan perbanyak penerbangan langsung ke China

Sumber: Reuters

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023