Probolinggo (ANTARA) - Sebanyak enam mahasiswa Universitas Nurul Jadid (Unuja), Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menjalani program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) Santri Mengabdi di lembaga pendidikan pondok pesantren di Malaysia.

Wakil Rektor IV Unuja KH Faiz dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Probolinggo, Selasa, menjelaskan keenam mahasiswa peserta MBKM Santri Mengabdi itu nantinya melaksanakan kegiatan akademik dan pengabdian di beberapa pesantren milik Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Istimewa Malaysia.

"Terlaksananya MBKM Santri Mengabdi di Malaysia kali ini, selain membawa misi akademik, juga untuk mendorong terjalinnya kemitraan yang baik antara Unuja dengan lembaga-lembaga pendidikan, sosial, dan ekonomi yang berbasis di Malaysia," katanya.

Menurutnya, pengembangan jaringan kemitraan internasional itu sangat mungkin dilakukan karena nilai manfaat dan kemaslahatannya yang lebih besar bagi civitas akademika  maupun bagi masyarakat.

"Pemberdayaan masyarakat, baik di sektor pendidikan, kebudayaan, maupun ekonomi, perlu didorong dengan berbagai ikhtiar yang mungkin dilakukan, salah satunya dengan memperkuat jalinan silaturahim dan kemitraan yang berorientasi maslahat bagi umat. MBKM Santri Mengabdi ini harapan kami dapat menjadi batu lompatan ke arah itu," ujarnya.

Faiz juga menyampaikan amanat dari Pengasuh PP Nurul Jadid KH Moh Zuhri Zaini, agar kampus itu dapat menjalin kemitraan yang kuat dengan jejaring alumni Nurul Jadid di Malaysia. Pengembangan pendidikan menjadi salah satu agenda utamanya. Namun orientasi kemitraan juga diperluas ke arah pemberdayaan dan penguatan di sektor ekonomi.

Baca juga: Menko Airlangga dorong peran penting pesantren majukan ekonomi umat

"Jadi, dengan terjalinnya berbagai kemitraan itu, kita bisa memperoleh manfaat dalam banyak hal, bukan hanya soal pengembangan pendidikan, tapi juga penguatan sosial dan ekonomi masyarakat. Pengembangan kerja sama di bidang-bidang usaha hendaknya bisa dimulai, sehingga dengan begitu akan terjadi penguatan ekonomi antar-alumni, antarlembaga, bahkan antarnegara," katanya.

Menurut dia, semua program itu berorientasi pada kemaslahatan bagi masyarakat sesuai spirit pendirinya KH Zaini Mun'im bahwa bagaimanapun, dimanapun, dan apapun profesi santri di tengah masyarakat, mereka tetap memikul moral dan tanggung jawab sebagai santri.

Sementara itu rombongan Unuja disambut oleh Dr Hasan Jali MA, dosen Universiti Kuala Lumpur yang juga Ketua Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Cabang Malaysia.

Hasan Jali mengapresiasi terlaksananya MBKM Santri Mengabdi dari Unuja yang kini merambah ke level internasional. Ia berharap program ini dapat terlaksana secara berkelanjutan.

MBKM Santri Mengabdi yang kini merambah internasional dirasakan manfaatnya oleh Ahmad Rofik, salah satu mahasiswa yang menjadi peserta dalam program tersebut.

"Saya sangat senang dan bersyukur bisa mengikuti program ini. Ini sangat bermanfaat dan membuat wawasan saya dan teman-teman semakin luas, bukan hanya dalam bidang akademik, tapi juga bagaimana bersosialisasi dan berjejaring dengan banyak orang dari berbagai daerah, bahkan di berbagai negara," katanya.

Baca juga: Redaktur Karkhas ANTARA paparkan tantangan AI di Ponpes Nurul Jadid
 

Pewarta: Masuki M. Astro
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023