Desa wisata dan kampung tematik merupakan solusi potensial bagi pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa desa wisata dan kampung tematik merupakan solusi potensial bagi pemulihan ekonomi pascapandemi.

"Desa wisata dan kampung tematik merupakan solusi potensial bagi pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi," kata Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, dalam sambutannya pada acara bimbingan teknis bertema Peningkatan Kualitas Tata Kelola Destinasi Desa Wisata yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jepara, Jawa Tengah, Kamis

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rerie mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi dan dukungan yang kuat dari para pemangku kepentingan merupakan faktor penting dalam pengembangan potensi desa wisata.

Menurut Lestari, desa yang memiliki kekayaan berupa bentang alam, keanekaragaman hayati dan budaya, aktivitas lokal dan adat istiadat, termasuk gastronomi, merupakan potensi pariwisata.

Baca juga: Wakil Ketua MPR dorong sektor pariwisata bangkit di tengah pandemi

Apalagi, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, mengutip pernyataan di laman United Nations World Tourism Organization/UN-WTO (Organisasi Pariwisata Dunia) menyebutkan bahwa perpaduan desa terbaik dan pariwisata menciptakan peluang sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan.

Menurut dia, desa wisata merupakan pendorong yang kuat untuk meniti kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dan geliat ekonomi lokal.

Berdasarkan data Jaringan Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, saat ini Indonesia memiliki 3.572 desa wisata.

Berdasarkan potensi yang Indonesia miliki, membangun kolaborasi yang kuat untuk mempromosikan setiap potensi daerah, dengan memanfaatkan teknologi digital baik media sosial maupun platform lain, merupakan tugas bersama para pemangku kepentingan.

Selain kolaborasi dan promosi, tutur Rerie, pemeliharaan serta pelestarian setiap destinasi wisata patut ditingkatkan untuk menarik semakin banyak pengunjung.

Menurut dia, sosialisasi dan pengelolaan mesti ditempatkan dalam koridor pembelajaran aktif dan peningkatan kreativitas.

“Pembelajaran memungkinkan setiap pelaku wisata dan pengembang desa wisata menemukan cara-cara efektif untuk mengelola setiap potensi desa melalui inovasi,” kata Rerie.

Baca juga: Wakil ketua MPR apresiasi Karimunjawa sebagai cagar biosfer dunia
 

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023