Mereka sangat tertarik, di Kampung KB ada macam-macam kegiatan yang bukan hanya soal kesehatan...
Simalungun, Sumut (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut delegasi kedutaan besar yang hadir merasa takjub dan tertarik dengan mekanisme dan konsep kehidupan di Kampung KB yang sangat mendorong warganya hidup produktif dan sehat.

“Mereka sangat tertarik, di Kampung KB ada macam-macam kegiatan yang bukan hanya soal kesehatan, apalagi kita sudah jadi pemenang United Nations Population Award di tahun 2022,” kata Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal M. Damanik saat ditemui ANTARA di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat.

Damanik menuturkan ketertarikan itu didasari oleh pengalaman masing-masing delegasi saat mengunjungi Kampung KB Sait Buttu, Saribu di Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, sejak Kamis (16/3) hingga hari ini.

Para delegasi tidak mengira jika masyarakat yang tinggal di kampung itu bisa membudidayakan ikan lele sambil bercocok tanam aneka sayuran.

Dalam pantauan ANTARA di lapangan, sejumlah tanaman yang dirawat oleh penduduk adalah kangkung, sawi, bayam, bawang merah, cabai, jagung, pepaya dan jeruk. Di samping perkebunan itu, penduduk juga menanam teh buttong dan kopi buttu. Beberapa rumah juga nampak memiliki banyak ayam.

Dengan kesibukan memanen itu, para penduduk masih bisa menyisihkan waktu untuk berdiskusi terkait masalah remaja di dalam Program Bina Keluarga Remaja (BKR) sambil mendata hasil pemeriksaannya di Rumah DataKu dan Elsimil.

Baca juga: Delegasi kedubes diajak BKKBN kunjungi kampung KB di Simalungun

Para lansia pun menyambut delegasi dengan membawakan sebuah tarian, yang dijadikan cara untuk senam agar lansia tetap sehat dalam menjalankan aktivitas mereka. Sementara pada balita, delegasi melihat langsung para bidan mengukur tumbuh kembang anak.

Hal lain yang menarik delegasi adalah pengelolaan bank sampah oleh para warga. Secara rapih mereka memilah sampah dan menyusunnya di satu sudut ruangan di kampung itu, seperti kardus, tempat bekas menaruh telur, kertas, botol, dan lain sebagainya.

“Tidak hanya satu atau dua, semua (perwakilan) negara tertarik dengan Kampung KB kita. Buat apa kita menang dan berhasil kalau mereka tidak lihat benar apa yang kita lakukan (untuk menjaga keluarga tumbuh sejahtera, sehat dan berkualitas),” ujarnya.

Atase Kesehatan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) Enilda Martin menambahkan Kampung KB adalah program yg sangat unik dan sangat memberikan kesan yang baik pada delegasi.

“Saya melihat banyak kegiatan dan intervensi, saya bisa lihat kelompok remaja, kelompok lansia, serta layanan KB yang sangat terorganisir dan fungsional. Saya juga sangat terkesan dengan hasil Kampung KB berupa tingginya cakupan KB di desa ini,” ujarnya.

Enilda mengatakan tidak hanya melihat dampak Kampung KB untuk kesehatan, tetapi juga bagaimana program ini mempresentasikan dengan indah tentang kekayaan budaya lokal. Selama dua hari terakhir ini ia sangat terkesan dengan pertunjukan tarian tradisional, juga produk-produk lokal yang dihasilkan di tingkat masyarakat yang mendatangkan tambahan penghasilan untuk keluarga dan layanan kesehatan, gizi, serta layanan KB yang disediakan.

“Saya sangat kagum terhadap layanan KB berbasis masyarakat, yang menurut saya menjadi elemen unik dari program Kampung KB,” kata Enilda yang juga Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia itu.

Baca juga: BKKBN RI canangkan Kampung KB dan DASHAT di Kota Tanjungpinang

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023