Festival Tepi Kapuas dan Pameran Seni Rupa adalah bagian dari ekonomi kreatif.
Pontianak (ANTARA) - Pelaksanaan Festival Kapuas disambut baik Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, karena dapat mengangkat kearifan lokal setempat, mengingat di aliran sungai terpanjang di Indonesia tersebut awal peradaban dan nadi kehidupan masyarakat sejak dulu.

"Festival dan pameran ini sangat baik dan menjadi sarana mengangkat kearifan lokal, terutama kehidupan masyarakat tepian sungai. Apalagi karya-karya para seniman yang dituangkan dalam lukisan-lukisan bertema Sungai Kapuas mengajak para penikmat seni merasakan denyut nadi kehidupan tepian Sungai Kapuas yang sudah ada sejak dahulu," ujar Edi Rusdi Kamtono, di Pontianak, Sabtu.

Ia menambahkan, apalagi kegiatan tersebut menjadi bagian dari ekonomi kreatif dan patut dukung untuk terus memeriahkan sisi lain Kota Pontianak yang dituangkan dalam kanvas atau tulisan dengan banyak cerita.

"Festival Tepi Kapuas dan Pameran Seni Rupa adalah bagian dari ekonomi kreatif. Ini menjadi daya tarik dan bisa mengenalkan Pontianak dari sisi lainnya yakni melali seni rupa," ujar dia.

Dia berharap festival dan pameran seni rupa yang mengusung tema Sungai Kapuas bisa terus berkelanjutan atau menjadi agenda tahunan, sehingga menjadi tujuan wisata ke Kota Khatulistiwa tersebut.

"Ini sebagai permulaan yang baik kegiatan ini bisa dijadikan agenda tahunan dan bisa saja kita laksanakan lebih meluas secara regional maupun nasional," ujar dia.

Festival Tepi Kapuas dan Pameran Seni Rupa yang dilaksanakan tersebut bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Kalbar di Rumah Cagar Budaya H Salmah.

Dalam kegiatan tersebut pengunjung bisa menyaksikan karya seni rupa terbaik dengan tema Sungai Kapuas.

Edi Rusdi Kamtono dengan cermat dan antusias melihat setiap karya seniman Pontianak dalam mengenalkan sisi peradaban sungai kota tersebut.
Baca juga: Tiga suku Kapuas Hulu akan gelar ritual saat Festival Danau Sentarum
Baca juga: Festival budaya Kayaan Medalaam lestarikan warisan leluhur
 

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023