Mataram (ANTARA) - Dewan Pelaksana Geopark Tambora-Samota Biosphere Reserve Pulau Sumbawa bekerjasama dengan PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) Cabang Bima melakukan konservasi penanaman 2.500 pohon mangrove di Teluk Bima.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Geopark Tambora dan PT. PPN Bima tersebut. Pihaknya berkomitmen akan mendukung langkah-langkah konservasi teluk Bima secara berkelanjutan.

"Kami mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian pada Teluk Bima. Pemerintah Provinsi NTB akan mendukung Konservasi Teluk Bima ini dari aspek kelautan, pariwisata dan lainnya," kata Muslim dalam keterangan tertulis di Mataram, Ahad.

Ia meminta agar masterplan atau dokumen perencanaan Teluk Bima dapat dirumuskan dan ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bima bersama Pemerintah Kota Bima, sehingga konservasi Teluk Bima menjadi terarah dan bermanfaat.

Baca juga: Walhi: Nelayan perlu ruang tangkap bebas dari pencemaran

Baca juga: Pertamina pastikan operasional aman meski ada fenomena di Teluk Bima


Wakil Bupati Bima, Dahlan M. Noer, juga mengapresiasi dan mendukung kegiatan penanaman mangrove, agar konservasi Teluk Bima bisa dirumuskan lebih komprehensif oleh Bappeda Bima bersama DP Geopark Tambora, dan pihak terkait lainnya, sehingga bisa lebih optimal hasilnya.

"Semua pihak harus bersinergi dalam menjaga keindahan Teluk Bima ini. Keindahan  lanskapnya sudah diakui oleh berbagai pihak. Baik itu daerah perairannya maupun daratan. Harus segera direncanakan searah dan menyeluruh oleh Bappeda Bima dan melibatkan Geopark Tambora, Pemerintah Provinsi NTB, Kementerian terkait, sektor usaha seperti PT Pertamina Patra Niaga. Termasuk terkait masalah sampah harus ditangani secara serius," kata Dahlan.

General Manager Dewan Pelaksana Geopark Tambora-Samota Biosphere Reserve Pulau Sumbawa, Hadi Santoso, mengungkapkan tugas Geopark sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri turunannya adalah melakukan konservasi, edukasi, dan peningkatan ekonomi berkelanjutan atas warisan geologi, keragaman hayati dan keragaman budaya, pada bentang alam yang berada dalam kawasan Geopark Tambora-Cagar Biosfer Samota.

"Teluk Bima sebagai kawasan yang masuk dalam deliniasi Geopark Tambora berdasarkan penelitian para ahli dan akademisi telah mengalami penurunan kualitas ekosistemnya karena berbagai aktivitas di hulu dan lain-lain. Karena itu, penanaman mangrove adalah salah satu usaha untuk menjaga dan mengembalikan ekosistem Teluk Bima," kata Hadi.

Menurut dia, konservasi Teluk Bima tidak bisa hanya parsial sampai di penanaman mangrove saja. Harus ada usaha konservasi/pembangunan berkelanjutan, termasuk menangani kawasan hulu/pegunungan, memastikan setiap gerakan konservasi juga berimplikasi pada peningkatan ekonomi masyarakat, dan melakukan edukasi secara dini.

"Karena itulah, pada kesempatan penanaman mangrove ini, kita libatkan ratusan siswa dan guru, dari baik SD, SMP maupun SMK/SMA, komunitas lingkungan, perguruan tinggi, semua pihak terkait lainnya. Karena masa depan ada di tangan generasi muda dan menumbuhkan kesadaran secara dini adalah pendidikan karakter terbaik," imbuh Hadi.

Manager PT PPN Cabang Bima, Daminus Fery Bayu Pratama mengatakan dukungan pihaknya pada konservasi Teluk Bima telah dilakukan selama ini.

"Kami telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung konservasi Teluk Bima. Termasuk penanaman mangrove di sepanjang pantainya. Dan kali ini mendukung Kegiatan Geopark Tambora yang kita harapkan menjadi kegiatan yang berkelanjutan dalam berbagai konservasi yang meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.*

Baca juga: DLH sampaikan hasil pengamatan cairan mirip jelly foam di Teluk Bima

Baca juga: Polisi selidiki cairan mirip jelly foam di pesisir Teluk Bima

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023