Jakarta (ANTARA News) - Adanya isu tsunami atau gelombang laut pasang menyusul terjadinya gempa tektonik yang terjadi pukul 05.55 WIB meresahkan warga Yogyakarta dan membuat mereka berusaha mencari daerah yang lebih tinggi. Clemon Lilik (35), warga perumahan di kawasan Ambarukmo, Yogyakarta mengatakan, isu tsunami membuat panik sebagian besar warga di perumahan tersebut dan bersiap-siap akan mengungsi. "Kami sempat panik mendengar isu tsunami. Sejumlah warga bahkan sudah ada yang bersiap mengungsi," katanya. Untung saja, kata Clemon yang juga wartawan Radio Trijaya Yogyakarta, dari handy talky (HT) ia sempat memantau percakapan petugas yang menyebutkan tsunami hanya isu. "Saya rekam pembicaraan di HT itu dan didengarkan beramai-ramai oleh warga sehingga mereka sedikit tenang. Apalagi komplek tempat tinggal kami tak terkena efek gempa," katanya. Kepastian adanya tsunami hanya isu belaka juga disampaikan Hermawan (28) yang menyebutkan sudah ada klarifikasi dari petugas yang berkeliling menyampaikan kepada warga. "Tadi sudah ada petugas yang berkeliling menyampaikan kepada warga bahwa tsunami itu hanya isu. Sekarang warga sudah tenang," ujar Hermawan yang sedang dirawat di RSUD Bantul karena menderita sakit sejak sepekan lalu itu. Akibat adanya gempa, rumahsakit tempatnya dirawat juga dibanjiri pasien. Gempa berkekuatan 5,9 pada skala richter mengguncang Yogyakarta pada pukul 05.55 WIB menyebabkan kerusakan cukup parah dan menimbulkan ratusan korban luka dan sedikitnya 10 korban tewas yang tercatat di RS Bethesda. Gempa tersebut juga menyebabkan saluran komunikasi terputus dan padamnya aliran listrik. Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta juga ditutup karena fasilitas lapangan udara tersebut mengalamai kerusakan akibat gempa itu. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006