Tidak banyak perusahaan yang bisa mengembangkan secara terintegrasi, apalagi bermain di pasar regional
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik bahan baku susu formula dan susu pertumbuhan PT Kian Mulia Manunggal (KMM) di Cikarang, Jawa Barat, guna mewujudkan kemandirian industri dari segi bahan baku.
 
“Saya sampaikan apresiasi, karena tadi dijelaskan ekspansinya ada hulu, hilir, vertikal, dan horizontal. Tidak banyak perusahaan yang bisa mengembangkan secara terintegrasi, apalagi bermain di pasar regional,” kata Airlangga dalam peresmian di Cikarang, Selasa.

Baca juga: Bahlil ungkap potensi perputaran Rp4,5 miliar investasi produk susu
 
Ia mengapresiasi PT Kian Mulia Manunggal yang berada di bawah naungan Tempo Scan yang terus melanjutkan ekspansi bisnis dari tingkat hulu hingga hilir.
 
Melalui KMM, Tempo Scan mengembangkan brand equities produk susu formula dan susu pertumbuhan anak, dengan membangun fasilitas pengolah susu bubuk pertengahan atau intermediary milk powder (Spray Dryer Facility), untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan mengurangi ketergantungan pada impor.
 
"Pemerintah tentunya mendukung pengembangan brand equities milik Tempo Scan yang menjadi salah satu upaya menyediakan produk jadi Susu Formula dan Susu Pertumbuhan dengan skala ekonomi yang baik," katanya.
 
Produk jadi ini pun diharapkan mampu berkompetisi dengan produk multinasional, mengurangi impor bahan baku susu, dan menghemat devisa negara hingga mencapai Rp1 triliun.
 
"Dengan investasi Rp2,5 triliun, pembangunan pabrik mampu menghemat devisa sebesar Rp1 triliun. Sebetulnya kapasitasnya masih cukup besar untuk bisa diisi, dan tentunya pabrik ini diharapkan bisa mengolah produk susu dari hulu ke hilir," katanya.
 
Pembangunan pabrik ini juga sejalan dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting pada 2018- 2024, yang bertujuan memastikan semua sumber daya dialokasikan untuk meningkatkan kualitas gizi ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun.

Baca juga: BKPM dukung ekspansi pabrik Frisian Flag senilai Rp3,8 triliun

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023