N'Djamena (ANTARA) - Pengadilan Chad pada Selasa (21/3) memvonis lebih dari 400 pemberontak dengan hukuman penjara seumur hidup atas tewasnya presiden Idriss Deby yang terbunuh di garis depan pertempuran melawan mereka pada 2021, sebagaimana pernyataan pengacara mereka.

Persidangan yang berlangsung dari 13 Februari di ibu kota Chad, N'Djamena, itu dilakukan terhadap sekitar 465 anggota kelompok pemberontak Front untuk Perubahan dan Kerukunan di Chad (FACT) yang berbasis di Libya tersebut.

Dalam keputusannya pada Selasa, pengadilan pidana Mahkamah Banding N'Djamena menyatakan 441 terdakwa bersalah atas aksi terorisme, merongrong keamanan negara, dan tindakan membahayakan nyawa kepala negara, serta tuduhan lainnya.

Pemimpin kelompok FACT, Mahamat Mahadi, termasuk di antara mereka yang dinyatakan bersalah.

Pengacara mereka, Francis Djokoulde, menyatakan mereka dijatuhi hukuman seumur hidup dan diharuskan membayar denda kepada negara.

Djokoulde menyebutkan 24 terdakwa lainnya dibebaskan karena kurangnya bukti. Ia juga menegaskan akan melayangkan banding atas vonis yang dijatuhkan pengadilan kepada mahkamah agung.

Sementara itu, juru bicara kelompok FACT Adoum Choumimi menyatakan persidangan tersebut cacat dan menyebut putusan yang dijatuhkan sebagai sebuah "kekonyolan".

"Perjuangan yang mengharuskan kami mengangkat senjata akan terus berlanjut," tegas Choumimi.

Pada April 2021, Idriss Deby tertembak ketika menginspeksi tentara yang bertugas di garis depan pertempuran melawan pemberontak FACT yang mulai bergerak dari perbatasan Chad dan Libya di utara negara itu ke arah ibu kota N'Djamena.

Deby, yang menjadi presiden sejak 1990, merupakan salah satu presiden dengan masa jabatan terlama di Afrika sampai kematiannya. Ia telah selamat dari berbagai percobaan kudeta dan pemberontakan selama masa kepresidenannya.

Setelah kematiannya, anaknya, Mahamat Idriss Deby, dilantik sebagai presiden sementara oleh dewan peralihan yang beranggotakan pejabat-pejabat militer. Kepemimpinannya akan berlangsung hingga pemilu yang dijadwalkan digelar Oktober 2024.


Sumber: Reuters

Baca juga: Chad buka kedutaan besar di Israel
Baca juga: Uni Afrika berbelasungkawa atas wafatnya Presiden Chad Idriss Deby
Baca juga: Tentara Chad usir pemberontak dalam pertempuran dekat kota Nokou

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023