Labuan Bajo (ANTARA) - Desa Wisata Golo Loni dan desa Wisata Colol di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur(NTT) terpilih sebagai 300 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Ini kebanggaan bagi kita semua, karena setelah dilaksanakan kurasi di tingkat nasional, dua desa wisata di Kabupaten Manggarai Timur ini masuk dalam 300 terbaik di Indonesia dengan daya tarik wisata-nya masing-masing," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, Rofinus Hibur Hijau ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu.

ADWI 2023 diikuti oleh 4.537 Desa Wisata se-Indonesia dengan penilaian pada lima aspek yang meliputi daya tarik pengunjung, homestay, kelembagaan, CHSE, dan suvenir.

Rofinus menjelaskan desa Colol mengangkat potensi agrowisata kopi sebagai atraksi wisata utama. Selain itu, ada potensi geowisata air terjun, daya tarik wisata sejarah budaya, dan potensi ekonomi kreatif yang beragam.

"Desa Colol dan kawasan Lembah Colol merupakan sentra kopi terbesar dan terbaik di NTT yang telah menjadi destinasi wisata tematik pilihan di Flores," ungkap Rofinus.

Selanjutnya desa Golo Loni memiliki daya tarik agrowisata, geowisata, wisata buatan, dan wisata tirta.

Desa itu memiliki keunggulan aksesibilitas karena terletak di jalan Trans Flores sehingga pariwisata berbasis masyarakat menjadi fokus utama kepariwisataan desa.

Rofinus menyebut ada 12 desa wisata di Manggarai Timur saat ini. Sehingga dengan terpilihnya dua desa wisata ini masuk sebagai 300 besar desa wisata terbaik di Indonesia, pemerintah daerah juga semakin gencar memberikan pelatihan dan penguatan kepada desa-desa wisata lain.

Beberapa pelatihan yang diberikan antara lain pengelolaan homestay, pembuatan kuliner, pelatihan pemandu wisata lokal, pembuatan suvenir, sanggar seni tari, dan lainnya.

Penguatan kapasitas ini pun diberikan menyesuaikan dengan aspek penilaian dalam proses seleksi ADWI.

"Kami juga aktif melakukan pendampingan pada kelompok sadar wisata yang ada di desa-desa wisata ini," kata Rofinus.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023