Jakarta (ANTARA News) - Gempa tektonik yang terjadi di selatan Kota Yogyakarta pada Sabtu pagi tadi mengakibatkan kerusakan yang tidak sedikit di sebagian besar kota, termasuk sebuah mall di Jalan Solo (Jalan Oerip Soemohardjo), Saphire Square. "Saphire Square termasuk bangunan yang paling parah kerusakannya, semua kanopi ambruk. Jalan-jalan raya juga retak akibat gempa," kata Kristiono Setyadi, seorang warga di Yogyakarta, kepada ANTARA News, Sabtu. Kristiono menjelaskan bahwa kondisi bangunan serta fasilitas di Kota Yogya setelah terkena gempa rata-rata rusak, yang terparah ada di Kabupaten Bantul karena lokasinya sangat dekat dengan pusat gempa - yakni 37-40Km dari Yogyakarta. Dari Jalan Solo, Kristiono mengatakan bahwa berbagai toko serta pusat hiburan di lokasi tersebut nampak rusak. Ketika gempa terjadi, ia mengaku sedang berada di rumah yang terletak di kawasan utara jalan lingkar luar Yogyakarta. "Keadaan di Bandara Adi Sutjipto Yogya terlihat panik, banyak orang yang eksodus ke Solo dan Magelang karena khawatir munculnya Tsunami. Persis seperti di film `Deep Impact`," kata dia. Sementara itu di kawasan Ketanggungan, Yogyakarta, seorang warga bernama Hening Narwastu menyebutkan bahwa rumahnya sebagian rubuh sedangkan dinding-dinding bangunan retak parah. "Meskipun rumah saya rubuh, syukurnya tidak ada korban jiwa di kawasan Ketanggungan," ujarnya. Dari kawasan Jalan Parang Tritis, Aini Firdaus mengatakan bahwa kondisi pasca gempa di sekitar tempat tinggalnya itu nampak rusak parah. "Banyak rumah yang rubuh, bahkan ada warga yang masih tertimpa runtuhan bangunan," kata dia. Kerusakan parah terjadi setelah gempa berkekuatan 5,9 skala Richter terjadi di bawah permukaan laut selatan Yogyakarta. Gempa yang terjadi di titik 8,26 LS dan 110,31 BT tersebut merupakan gempa teknonik dengan kedalaman 33Km di bawah permukaan laut dan terletak 37-40 Km dari Kota Yogyakarta.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006