Jakarta (ANTARA) - SHANGHAI, 24 Maret (Xinhua) -- Asia Pulp & Paper Co., Ltd. (APP), perusahaan manufaktur kertas internasional terkemuka dari perusahaan Indonesia Sinar Mas Group, mulai meningkatkan investasinya di Hainan, provinsi kepulauan di China Selatan.

Perusahaan itu akan berinvestasi lebih dari 10 miliar yuan (1 yuan = Rp2.231) pada proyek tahap pertama, demikian diungkapkan Zhai Jingli, Wakil Presiden APP China, kepada Xinhua baru-baru ini.

"Berfokus pada perluasan konsumsi dan kelancaran sirkulasi, kami akan terus melakukan berbagai upaya lebih lanjut di pasar China," kata Zhai.

Didirikan pada 1938 oleh Eka Tjipta Widjaja, seorang warga Indonesia keturunan China, Sinar Mas Group telah hadir di pasar China selama lebih dari 30 tahun. Hingga akhir 2021, total aset APP di China telah mencapai 246,5 miliar yuan, dan penjualannya melebihi 97 miliar yuan pada tahun itu.

Pada "Dua Sesi" tahun ini, laporan kerja pemerintah China mengusulkan untuk fokus pada peningkatan permintaan domestik, memberikan prioritas pada pemulihan dan perluasan konsumsi, serta menstabilkan konsumsi curah dan mendorong pemulihan konsumsi layanan kehidupan, yang pada gilirannya menghadirkan peluang baru bagi APP untuk berkembang.

"Dilihat dari outcome investasi di masa lalu, pasar China tidak pernah mengecewakan kami. Dukungan kuat dari Pemerintah China serta ketahanan pasarnya membuat kami penuh keyakinan dalam menatap masa depan," kata Zhai.

APP memulai bisnisnya di Hainan sejak 1997. Hainan Jinhai Pulp & Paper milik grup tersebut, dengan total investasi lebih dari 30 miliar yuan, tidak hanya merupakan basis industri integrasi pulp dan kertas hutan terbesar di China, tetapi juga pengekspor pertama yang disetujui di bawah skema Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) di Zona Perdagangan Bebas Percontohan (Hainan) China.

Zhai mengungkapkan bahwa grup tersebut telah membuat rencana bertahap tiga sampai lima tahun untuk pengembangan strategis secara keseluruhan di Hainan, yang terutama berfokus pada inovasi teknologi, penelitian dan pengembangan produk, serta perluasan rantai industri.

Grup itu akan melakukan investasi dalam beberapa tahap untuk meluncurkan proyek tahap pertama, kedua, dan ketiga, dengan tahap pertama direncanakan akan memiliki nilai total investasi sebesar 10 miliar yuan lebih.

Pada 2 Januari lalu, RCEP telah resmi berlaku di Indonesia. Menurut perjanjian komitmen RCEP, China dan Indonesia akan saling menerapkan pajak perjanjian RCEP.

Menurut pandangan Zhai, dengan keunggulan pasar China dan Indonesia, APP dapat menghantarkan berbagai peluang baru. Di satu sisi, berdasarkan keunggulan geografis Indonesia sebagai negara kunci dalam Sabuk dan Jalur Sutra, grup tersebut dapat mengimpor pulp dan bahan mentah dari Indonesia untuk produksi dan pengolahan di China guna mencapai alokasi sumber daya yang optimal.

Di sisi lain, sebagai negara anggota RCEP, grup tersebut dapat memanfaatkan keunggulan kompetitifnya dan merengkuh pasar yang lebih luas berdasarkan keuntungan tarif bersama. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023