Bangkok (ANTARA) - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha resmi dicalonkan kembali oleh partai politiknya untuk menjadi kepala pemerintahan negara tersebut pada pemilihan umum Mei nanti.

Prayuth (69) dicalonkan oleh Partai Bangsa Thai Bersatu yang merupakan partai baru, dan kemungkinan besar menghadapi Paetongtarn Shinawatra dari Partai Pheu Thai.

Paetongtarn adalah anak Thaksin Shinawatra dan keponakan Yingluck Shinawatra yang keduanya adalah perdana menteri Thailand.

Sang petahana adalah pemimpin kudeta militer terhadap pemerintahan Yingluck menyusul krisis politik 2014 yang kemudian terpilih kembali sebagai pemimpin sipil pada pemilu 2019. Thaksin juga digulingkan militer Thailand pada 2006.

Sejumlah jajak pendapat menunjukkan mantan panglima militer Thailand ini tertinggal dari pesaing-pesaingnya. Untuk menarik dukungan publik, Prayuth menjanjikan kesejahteraan rakyat, stabilitas negara, dan perlindungan terhadap institusi monarki.

Baca juga: PM Prayuth: Pemilu Thailand mungkin akan digelar 7 Mei

"Kami rela dalam membuat semua orang sebahagia mungkin," kata Prayuth dalam sebuah acara pengenalan para calon anggota legislatif partainya yang akan maju pada 400 daerah pemilihan Thailand.

Dia berjanji meneruskan kebijakan pemerintahan yang sekarang dengan kesungguhan di bawah slogan "sudah, sedang dan akan dilanjutkan."

"Hal yang paling penting adalah membela negara ini dan melindungi institusi utama negara ini. Percayailah saya seperti selalu Anda semua lakukan," kata Prayuth.

Pemimpin Partai Bangsa Thai Bersatu Pirapan Salirathavibhaga juga dicalonkan sebagai calon perdana menteri nomor dua dari partai itu.

Pemilu Thailand diperkirakan menjadi ajang pertarungan antara elit dan gerakan pro-demokrasi yang telah mendominasi politik negara Asia Tenggara itu selama puluhan tahun.

Baca juga: PM Thailand lolos dari mosi tidak percaya ke-4 di parlemen

Sumber: Reuters

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023