Tidak ada pengaruh ya untuk larangan pejabat buka bersama. Saya kira masyarakat luas kan masih bebas ya untuk melakukan buka bersama
Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo menyebutkan tren kunjungan ke destinasi wisata kuliner di provinsi ini tidak terpengaruh larangan bagi pejabat atau aparatur sipil negara (ASN) melakukan buka puasa bersama. 

"Tidak ada pengaruh ya untuk larangan pejabat buka bersama. Saya kira masyarakat luas kan masih bebas ya untuk melakukan buka bersama," kata Singgih di Gedung DPRD DIY di Yogyakarta, Senin.

Larangan buka puasa bersama bagi ASN, menurut dia, juga tidak menghalangi instansi kementerian menggelar kegiatan meeting, incentive, conference and exhibition (MICE) di DIY.

"MICE mulai minggu ini sudah ada dari Kemenpar, sudah konfirmasi dan pada Rabu besok saya akan membuka salah satu pelatihan kurasi untuk ekonomi kreatif kulinernya," kata dia

Sebaliknya, menurut Singgih, sektor kuliner baik di restoran, hotel, maupun warung makan di DIY justru tengah bergeliat didukung budaya buka puasa bersama masyarakat.

"Untuk kulinernya naik karena budaya buka bersama ini cukup bagus untuk menggeliatkan sektor di kuliner baik itu di hotel, restoran, maupun di warung makan yang mempunyai view yang sangat indah. Ini kecenderungannya meningkat," kata dia.

Baca juga: Dispar Sleman: DIY jadi pilihan utama tujuan wisata sekolah di Bekasi

Baca juga: Dispar optomistis wisata di DIY tetap bergeliat pada 2023


Kendati demikian, seperti tahun-tahun sebelumnya, Singgih mengakui industri pariwisata di DIY secara umum mengalami tren penurunan dari sisi jumlah kunjungan dibandingkan hari biasa sebelum Ramadhan.

"Memang ada penurunan ya, kami melihat dari sisi jumlah kunjungan di beberapa destinasi," kata dia.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menilai aturan larangan buka puasa bersama bagi ASN cukup mendadak dan memberatkan pelaku usaha sektor perhotelan dan restoran di DIY.

"PPKM telah dicabut, penyelenggaraan event besar juga sudah digelar untuk membangkitkan ekonomi tapi tiba-tiba muncul larangan ASN buka bersama," kata dia.

Sejak awal Ramadhan tahun ini, kata dia, untuk reservasi acara buka bersama di hotel baru mencapai 20 sampai 30 persen.

"Dampaknya meluas ke pelaku UMKM karena kami mengambil bahan baku dari mereka juga, lebih-lebih saat ini tingkat hunian (hotel) turun di saat puasa," kata dia.

Baca juga: Dispar DIY: Wisata malam di pantai selatan perlu segera dikembangkan

Baca juga: Dispar DIY minta industri pariwisata tingkatkan keramahan layanan

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023