Yogyakarta (ANTARA News) - Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta kini dijadikan bandara untuk lalu lintas penerbangan kemanusiaan terutama jenis pesawat hercules, dan untuk sementara belum bisa digunakan untuk penerbangan komersial. "Bandara Adi Sutjipto masih belum digunakan untuk penerbangan komersial karena masih dalam perbaikan. Namun diharapkan pada Senin malam (29/5) bandara ini sudah bisa digunakan untuk penerbangan komersial," kata Menhub Hatta Radjasa di Yogya, Minggu. Menhub pada kesempatan itu meminta kepada maskapai-maskapai penerbangan saling berkoordinasikan untuk tidak menaikkan harga tiket di luar ketentuan yang ada serta menambah frekuensi penerbangan. "Tolong dipikirkan aspek kemanusiaan, karena peristiwa ini merupakan musibah," katanya. Gempa bumi tektonik yang melanda DIY tersebut menelan korban tewas yang diperkirakan bisa lebih dari tiga ribuan jiwa, ribuan jiwa lainnya luka-luka serta merobohkan berbagai bangunan termasuk Bandara Adi Sutjipto. Ujung run way 09 retak, atap ruang tunggu terminal domestik bandara runtuh, bagian gedung lainnya seperti terminal kedatangan domestik dan ruang chek in juga mengalami kerusakan cukup serius. Akibat kerusakan fasilitas bandara tersebut, 28 penerbangan saat itu dibatalkan, dan untuk sementara dialihkan ke Bandara Adi Sumarmo, Solo dan Bandara Ahmad Yani, Semarang. Tiga penerbangan sempat diberangkatkan setelah gempa, yaitu Garuda tujuan Jakarta, Wing Air tujuan Surabaya dan Merpati Nusantara tujuan Makassar. Mulai Sabtu siang jajaran PT Angkasa Pura I membenahi terminal dan fasilitas pendukung yang meliputi pengamanan bangunan yang runtuh, pengamanan keretakan bangunan, perbaikan landasan pacu, perbaikan jaringan listrik dan air, pengecekan sarana navigasi penerbangan serta penyiapan terminal internasional sebagai terminal darurat. Pada saat gempa terjadi tercatat 310 orang penumpang dan tidak kurang dari 160 petugas bandara berada di dalam gedung terminal. Ketika bangunan ambruk tercatat dua orang calon penumpang tewas, yaitu Rusli asal Jakarta dan Suparti asal Sleman, Yogyakarta. Keduanya penumpang Adam Air tujuan Jakarta yang dijadwalkan berangklat pukul 07.30 WIB. Jenazah kedua korban tewas itu saat ini sudah dibawa keluarganya ke rumah masing-masing, sementara satu korban luka berat dan sembilan orang luka ringan kini mendapat perawatan di rumah sakit. Sementara itu, Humas Posko Bandara Adi Sutjipto, Ariyadi Subagyo mengatakan, pihaknya akan memberikan tempat parkir pesawat secara khusus sesuai dengan kebutuhan, dan diakui saat ini permintaan penerbangan sangat tinggi, namun pihak bandara masih belum bisa melayaninya. Ia menambahkan, untuk memudahkan para calon penumpang atau keluarga korban mendapatkan informasi, pihak Bandara Adi Sutjipto mendirikan posko yang akan membantu serta melayani mereka. Saat ini barang-barang milik penumpang yang tertinggal di ruang keberangkatan, sudah diamankan di posko tersebut, sedangkan barang bawaan yang sudah masuk bagasi, dapat diurus melalui counter maskapai penerbangan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006