Dari raut wajahnya, Presiden terlihat marah sebab ini menyangkut komitmen Indonesia juga dalam penurunan emisi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta agar pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di Cakung, Jakarta Timur, tidak tertunda lagi.

“17 Agustus 2023 kalau bisa sudah 'groundbreaking' (peletakan batu pertama). Jangan molor lagi,” kata Moeldoko dalam Rapat Koordinasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo dan pelaksana proyek tersebut, yakni PT Wijaya Karya dan PT Indoplas Karya Energi di Jakarta, Rabu.

Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar realisasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) melalui pembangunan FPSA di Jakarta dapat segera terwujud.

Dengan begitu, Jakarta memiliki infrastruktur yang tidak hanya bisa menyelesaikan persoalan sampah, namun juga menjadi lompatan untuk mewujudkan komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi sesuai perjanjian Paris (Paris Agreement).

“Presiden dalam setiap rapat terbatas selalu menanyakan perkembangan PLTSa ini. Kenapa sulit banget diwujudkan?," Moeldoko.

Baca juga: Legislator minta Jakpro segera eksekusi proyek ITF

"Dari raut wajahnya, Presiden terlihat marah sebab ini menyangkut komitmen Indonesia juga dalam penurunan emisi,” katanya lagi.

Moeldoko menilai sejauh ini perkembangan pembangunan FPSA di Cakung sudah berjalan baik, namun harus dipercepat.

“Dari paparan tadi saya lihat sudah berjalan baik. Tapi harus lebih dipercepat," katanya.

Dia bersama Tenaga Ahli KSP akan terus memonitor perkembangannya. "Sebab ini menjadi program prioritas Presiden pada 2023, yakni mewujudkan ekonomi hijau,” kata dia.

Baca juga: Anggota DPRD minta DKI lebih fokus dan inovatif tangani sampah

Pembangunan FPSA sebagai PLTSa diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Sesuai perpres tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun empat FPSA atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di dalam kota, yang satu di antaranya berada di Cakung, Jakarta Timur.

Menurut keterangan Kantor Staf Presiden, kehadiran FPSA Wilayah Layanan Barat ini, dapat meminimalisir emisi gas metana yang dapat memicu perubahan iklim dan mengurangi dampak kesehatan masyarakat atas pencemaran yang ditimbulkan oleh timbunan sampah.

FPSA yang akan dibangun menggunakan teknologi termal tersebut telah terbukti dan teruji dapat mengolah dan mereduksi sampah secara signifikan serta ramah lingkungan, memenuhi standar emisi Euro 5 dan telah banyak digunakan di negara-negara maju di Eropa, Amerika dan Asia.
Baca juga: INSWA: Sejumlah kota besar sudah darurat sampah
Baca juga: Teknologi RDF tidak tepat untuk atasi sampah di Jakarta

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023