London (ANTARA) - Humza Yousaf pada Rabu resmi dilantik sebagai Menteri Pertama Skotlandia dalam sebuah upacara yang memadukan tradisi formal dengan tradisi Pakistan sebelum mengumumkan anggota kabinetnya yang berisiko memperkeruh keretakan dalam partai politiknya.

Menteri Pertama Skotlandia yang kini dipegang Yousaf adalah kepala pemerintahan daerah otonom Skotlandia yang membentuk kesatuan Inggris Raya bersama Wales, Inggris, dan Irlandia Utara.

Yousaf yang merupakan anggota Parlemen Skotlandia akan membentuk kabinet beranggotakan menteri-menteri yang membantunya bertugas.

Muslim pertama yang memimpin sebuah negara demokrasi di Eropa Barat itu mengenakan pakaian tradisional Pakistan shalwar kameez warna hitam saat dilantik di pengadilan tertinggi Skotlandia di Edinburgh, di hadapan keluarganya.

Dalam upacara pelantikannya, pria berusia 37 tahun itu mengikrarkan sumpah setia kepada Raja Charles, walaupun dia adalah seorang republikan.

Sebelumnya dia menyatakan akan mengganti sistem monarki dengan kepala negara yang terpilih secara demokratis apabila cita-citanya memerdekakan Skotlandia yang mengakhiri integrasi politik selama tiga abad dengan Inggris terwujud.

Yousaf pada Senin (27/3) menang tipis dalam pemilihan ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP) setelah ketua partai ini sebelumnya, Nicola Sturgeon, mendadak mengundurkan diri bulan lalu setelah mendominasi politik Skotlandia sebagai menteri pertama selama hampir sepuluh tahun.

Baca juga: Humza Yousaf bakal jadi PM Skotlandia pertama yang beragama Islam

Namun, perselisihan internal mengenai masa depan partai pro-kemerdekaan tersebut dan masa depan Skotlandia sendiri kembali muncul setelah pesaing utama Yousaf dalam pemilihan ketua SNP, Kate Forbes, mengundurkan diri dari pemerintahan.

Forbes sebelumnya menolak tawaran menjadi menteri urusan pedesaan dan kepulauan di kabinet Yousaf, yang menurut BBC dan surat kabar setempat merupakan demosi karena sebelumnya dia menjabat menteri keuangan Skotlandia.

Mantan menteri kesehatan Skotlandia Alex Neil, yang mendukung Forbes dalam pemilihan ketua partai ini menyatakan tawaran jabatan tersebut sebagai penghinaan dan tak memperlihatkan komitmen Yousaf dalam mempersatukan partai tersebut.

Yousaf awalnya diperkirakan mau menawarii  jabatan lebih senior kepada pesaing yang dia kalahkan hanya dengan selisih 2,000 suara itu.

Dalam kampanye pemilihan ketua partainya, Yousaf menegaskan tidak akan melanjutkan gaya kepemimpinan Sturgeon yang eksklusif dan akan menggantinya dengan kepemimpinan yang merangkul semua pihak.

Sementara itu, Forbes, yang sempat mempertanyakan kinerja Yousaf dalam pemerintahan Sturgeon kala kampanye pemilihan ketua partai, menegaskan via Twitter bahwa dia akan mendukung Yousaf, walaupun menyoroti betapa tipis kekalahannya.

Sebelumnya pada Selasa (28/3) Yousaf menyatakan akan menunjuk Shona Robison, yang merupakan sahabat Sturgeon, sebagai wakil menteri pertama.

Selain itu, Yousaf diperkirakan bakal mengumumkan nama-nama pejabat yang mengisi kabinetnya Rabu sore waktu setempat.

Baca juga: Nicola Sturgeon mundur, masa depan referendum Skotlandia tak menentu

Sumber: Reuters

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023