Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI meningkatkan kewaspadaan di seluruh pintu masuk negara untuk mengantisipasi importasi varian baru COVID-19 Arcturus.

"Kami langsung melakukan rapat internal, memperketat untuk daerah-daerah yang ada orang dari negara yang terinfeksi," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kemenkes tingkatkan kewaspadaan penyakit Marburg asal Guinea

Menurut Maxi, terhadap mereka yang bergejala, dilakukan prosedur pemeriksaan kesehatan mulai dari karantina, swab PCR, dan langsung diperiksa Whole Genome Sequencing (WGS).

"Saya kira varian apapun, setiap hari pekerjaan kami di Kementerian Kesehatan bersama teman-teman di kementerian terkait menjaga pintu masuk," katanya.

Maxi mengatakan varian Arcturus terdeteksi berasal dari India. "Kami juga baru pulang dari India, di sana tidak ada pengetatan," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Perkuat vaksinasi, COVID-19 varian baru masih ditemukan

Arcturus merupakan subvarian baru Omicron XBB 1.16 yang kali pertama diidentifikasi dari dua sampel pada Januari 2023, 59 sampel pada Februari 2023, dan 15 sampel varian ditemukan pada bulan Maret 2023 di India.

Laman The Health Side melaporkan, India termasuk negara yang paling banyak ditemukan kasus varian Arcturus di dunia, kemudian disusul Amerika Serikat.

Baca juga: Kemenkes sebut vaksin COVID-19 masih efektif tangkal varian baru

Sejumlah gejala yang timbul dari varian Arcturus di antaranya demam dan menggigil, batuk, hidung tersumbat dan pilek, sakit kepala, nyeri otot, dan sakit tenggorokan.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023