Solo (ANTARA) -
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut proses renovasi Stadion Manahan Solo tetap sesuai kontrak meskipun ajang Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia.
 
"Apa yang sudah ada di dalam kontrak diselesaikan," katanya di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
 
Ia mengatakan anggaran renovasi Stadion Manahan harus direalisasikan seluruhnya.
 
"Bukan berarti di-cancel (dibatalkan) terus pekerjaan berhenti. Stadion bisa dipakai Persis atau event (ajang) selanjutnya," kata Gibran.

Baca juga: Surakarta segera renovasi Stadion Manahan untuk Piala Dunia U-20
 
Terkait dengan renovasi Stadion Manahan, kata dia, selama ini tidak hanya menggunakan APBN tetapi juga APBD. Bahkan, Gibran mengatakan harus melakukan penggeseran anggaran untuk persiapan Piala Dunia U-20.
 
"Kami juga sampai melakukan penggeseran anggaran untuk support (mendukung) acara ini karena komitmen yang sudah saya tanda tangani. Kalau harus nggeser anggaran, nambah anggaran saya rasa nggak masalah," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Surakarta Nur Basuki mengatakan sudah melakukan sejumlah penataan di sekitar Stadion Manahan dengan memanfaatkan APBD, baik dari APBD Tahun 2022 maupun APBD Tahun 2023.

Baca juga: FIFA cek renovasi Stadion Manahan untuk Piala Dunia U-20
 
"Total Rp2 miliar untuk jalan dan pedestarian (pada tahun ini, Red.)," katanya.
 
Sedangkan pada tahun lalu menggunakan APBD sebesar Rp20 miliar, di antaranya untuk pengaspalan sisi utara stadion dan pelebaran jalan.
 
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta Rini Kusumandari mengatakan saat ini perkembangan renovasi Stadion Manahan sudah mencapai 90 persen.

Baca juga: Ganjar kecewa Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20
 
"Tinggal menunggu penyulaman rumput, alatnya belum datang. Hari ini pengaspalan di jogging track. Untuk renovasi menyelesaikan sesuai kontrak. Progres lain merapikan kawasan tetap jalan," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023