Estetika gigi tidak hanya penting untuk menjaga penampilan saja, tetapi juga untuk menjaga kesehatan,
Jakarta (ANTARA) - Permasalahan estetika gigi penting tidak hanya untuk menjaga penampilan, tetapi juga untuk kesehatan rongga mulut, kata drg Gusriani dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

“Estetika gigi tidak hanya penting untuk menjaga penampilan saja, tetapi juga untuk menjaga kesehatan, karena apa yang masuk ke dalam tubuh kita berawal dari mulut dan gigi,” kata Gusriani pada bincang-bincang terkait estetika pada rongga mulut yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.

Gusriani mengingatkan masyarakat agar selalu menggosok gigi dengan benar dan rutin menggunakan benang gigi (dental floss) agar plak-plak atau kotoran di rongga gigi tidak tertumpuk.

“Plak adalah biang kerok gigi berlubang, jadi mungkin bisa secara rutin pakai dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi dari plak, dan karena plak itu tumbuh setiap hari, maka disarankan untuk menggosok gigi secara teratur dan rajin periksa ke dokter gigi. Jangan sampai ketika gigi sakit, baru datang ke dokter, lakukan pemeriksaan gigi secara teratur juga,” kata Gusriani.

Gusriani juga menjelaskan beberapa faktor yang bisa menyebabkan bau mulut, yang juga menjadi salah satu permasalahan estetika gigi.

“Bau mulut itu bisa disebabkan karena ada permasalahan pada pencernaan, atau penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes melitus. Selain itu juga bisa dilihat keadaan gigi, apakah ada karang gigi atau lubang yang juga menjadi faktor bau mulut,” kata Gusriani.

Untuk permasalahan bau mulut, Gusriani menyarankan untuk selalu menyikat gigi dengan benar dan sesekali memakai mouthwash, atau cairan antiseptik untuk membersihkan gigi.

Selain itu, Gusriani juga menyarankan agar masyarakat datang ke dokter gigi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan resmi untuk merawat estetika gigi.

“Tukang gigi memang mempunyai izin atau lisensi, tetapi saya sarankan lebih baik datang ke dokter gigi karena lebih jelas keilmuannya. Selain itu, tukang gigi juga sebenarnya tidak diperbolehkan melakukan tindakan pemutihan gigi seperti bleaching atau veneering, jadi sebaiknya masyarakat langsung datang ke dokter gigi untuk konsultasi masalah estetika gigi,” kata Gusriani.

Bleaching dan veneering penggunaannya harus diawasi, karena jika berlebihan bisa merusak gigi dan menimbulkan rasa ngilu. Gusriani menyarankan jika bleaching lebih baik dikonsultasikan ke dokter gigi, karena bisa mengetahui bleaching apa yang cocok dan disesuaikan juga dengan kondisi gigi.

Agar gigi tetap sehat dan estetik, Gusriani juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi rokok dan minuman yang dapat menimbulkan pewarnaan pada gigi, seperti kopi dan cokelat.

Baca juga: Dokter: Sikat gigi saja tidak cukup jaga kebersihan mulut
Baca juga: Kiat memutihkan gigi dengan obat kumur

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023