Cianjur (ANTARA News) - Puluhan keluarga korban banjir di Kampung Cisadang, Desa Kertasari, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jabar, pada Senin masih bertahan di tempat pengungsian.

Mereka khawatir banjir susulan kembali melanda wilayah tersebut karena menjelang sore awan hitam kembali menggelayut di atas wilayah Cianjur bagian selatan itu.

"Pagi hingga sore ini, debit air yang menggenangi perkampungan, sudah mulai surut dan kami sudah mulai membersihkan bagian dalam rumah dari air dan lumpur. Namun untuk tidur, kami memilih untuk menumpang karena takut banjir susulan terjadi," kata Iwan (39), salah seorang warga.

Dia menuturkan, setiap tahun kampong tempat tinggalnya itu menjadi daerah langganan banjir akibat meluapnya pertemuan dua sungai, yakni Sungai Cireang dan Sungai Ciogong.

Hal tersebut, selain terjadinya pendangkalan karena terus menurunya ketinggian bibir sungai akibat tergerus air. Sehingga masyarakat mengharapkan pemerintah daerah segera melakukan pengerukan dan meninggikan kembali bantaran sungai.

"Dulu kata orang tua kami, bibir sungai lebih tinggi dari sekarang. Namun saat ini, selain terjadi pendangkalan, ketinggian bibir sungai terus menurun dan setiap tahun dipastikan banjir melanda kampung kami ini," keluhnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cianjur, Ahyad Supardi, mengaku, pihaknya telah meninjau ke lokasi banjir di Kecamatan Sindangbarang itu.

Saat ini, ungkap dia, ketinggian air telah surut dan akses jalan yang sempat terputus telah dapat dilalui kembali. Selain meninjau lokasi banjir di Sindangbarang, pihaknya telah meninjau lokasi putusnya akses jalan dari menuju Cianjur Selatan-Kabupaten Bandung, tepatnya di Kecamatan Naringgul.

"Saat ini, kami telah mengirimkan bahan makanan dan pakaian bekas layak pakai untuk puluhan KK yang mengungsi. Saat ini, kami mengimbau warga untuk waspada dan segera mengungsi jika hujan turun deras dan lama," katanya.

(KR-FKR/Y003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012