Di Kota Bogor banyak pohon, tapi sakit. Sakitnya ini ada yang keropos, di dalam batangnya ada pembusukan hingga menyebabkan kelapukan,"
Bogor (ANTARA News) - Guru Besar Entomologi Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Prof Dodi Nandika menyatakan 86 persen pohon yang ada di Kota Bogor, Jawa Barat kondisinya "sakit".

"Di Kota Bogor banyak pohon, tapi sakit. Sakitnya ini ada yang keropos, di dalam batangnya ada pembusukan hingga menyebabkan kelapukan," katanya dalam lokakarya Peran pohon dalam mewujudkan pemukiman dan kota ramah lingkungan, di IPB Internastional Covention Center, Bogor, Senin.

Prof Dodi mengemukakan data 86 persen pohon yang ada di Kota Bogor sakit tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswanya.

Penelitian dilakukan dari 2011 hingga Februari 2012 dengan mengambil sampel sejumlah pohon yang ada di Kota Bogor.

Menurut Prof Dodi, penyakit pohon tersebut tidak terlihat secara kasat mata, karena ada di bagian dalam tubuh pohon.

"Secara kasat mata dari luar tidak terlihat apa penyakit pohon ini, tapi ada di dalam bagian tubuhnya seperti dimakan rayap,lapuk dan keropos," katanya.

Ia mengatakan, dari 86 persen pohon berpenyakit ini, 40 persen diantaranya mengalami penyakit yang cukup berat sehingga perlu perhatian serius pemerintah daerah.

Ke-40 persen pohon yang kondisinya sakit berat tersebut tersebar di sejumlah jalan-jalan protokol.

Ia mengatakan, bila kondisi pohon ini dibiarkan akan membahaya untuk masyarakat seperti tumbang secara tiba-tiba atau tumbang diterpa angin kencang.

"Di satu sisi pohon memiliki peran penting dalam kehidupan, salah satunya mengurangi emisi. Tapi, pohon juga memiliki sisi bahaya yakni ancaman pohon tumbang," katanya.

Tidak semua pohon yang sakit harus ditebang, lanjutnya, selain karena penyakit, tumbangnya pohon juga disebabkan struktur tanah yang salah.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pohon tersebut sakit, diantaranya kurangnya perawatan, rusak karena paku-paku reklame yang ditempelkan oleh orang-orang yang tidak paham dengan kondisi pohon.

Ia mencontohkan di beberapa negara di luar seperti Amerika, penanaman pohon juga dibarengi dengan perawatan, mulai dari awal ditanam hingga tumbuh dewasa sehingga pohon tersebut tumbuh secara maksimal, tidak miring dan struktur tanahnya dijaga.

Selain itu juga, tambah dia, di negara luar, sudah ada dokter pohon atau ahli yang bertugas untuk merawat pohon-pohon yang ada.

"Tidak semua pohon yang sakit harus ditebang. Ini harus dilihat dulu dari kondisi sakitnya apa, Misalnya bisa dengan sistem tambal lalu diberi gypsum buat memperkokoh pohon yang sudah keropos. Ini ada ahlinya, dan IPB memiliki ahli dokter pohon ini," katanya.

Prof Dodi menambahkan, Bogor cukup beruntung dengan banyaknya pohon yang telah tumbuh dengan usia yang hingga ratusan tahun.

Namun, lanjutnya, bila pohon-pohon tersebut tidak dirawat maka akan jadi ancaman bagi masyarakat.

Ia menyarankan pemerintah daerah harus bertindak sigap dalam mencegah terjadinya pohon tumbang karena faktor usia ataupun karena penyakit.

"Perlu ahli pohon, dan tenaga sumberdaya manusia yang cukup untuk merawat dan memeliha pohon ini," katanya.

(KR-LR/Z003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012