Jakarta (ANTARA) - Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Raharja menilai bahwa tak ada lagi halangan berarti bagi Timor Leste untuk bisa segera bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

“Tidak ada lagi halangan berarti untuk Timor Leste bergabung ke ASEAN. Prosedural saja yang masih harus dilalui,” kata Dinna saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Para pemimpin Asia Tenggara pada November tahun lalu di Phnom Penh, Kamboja,  secara prinsip telah setuju untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN.

Sejak saat itu, perwakilan Timor Leste diizinkan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan ASEAN dalam kapasitas sebagai pengamat (observer), termasuk dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN Februari lalu.

Para Menlu ASEAN telah mengesahkan mandat berupa kelompok kerja di bawah Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC), yang bertugas membahas roadmap atau peta jalan untuk keanggotaan penuh Timor Leste.

Peta jalan itu merupakan langkah yang harus ditempuh Timor Leste untuk partisipasi penuh, seperti perjanjian atau traktat yang harus dipenuhi, prosedur yang harus ditempuh, pembentukan utusan hingga penunjukan duta besar, serta kontribusi Timor Leste untuk ASEAN.

Indonesia memimpin penyusunan peta jalan tersebut.

Dinna mengatakan bahwa kehadiran Timor Leste menjadi penting, baik bagi Indonesia maupun ASEAN, guna melengkapi negara-negara demokrasi di kawasan.

“Timor Leste juga membutuhkan Indonesia dan ASEAN untuk berhadapan dan punya daya tawar terhadap Australia. Demikian pula sebaliknya dengan Indonesia,” katanya.

Pendiri lembaga konsultan kebijakan Synergy Policies itu menambahkan bahwa Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini memiliki kepentingan untuk mengesahkan keanggotaan Timor Leste pada KTT pertama pada Mei tahun ini.

“Karena Indonesia mempunyai kepentingan untuk menghadapi masalah Myanmar, supaya menambah negara-negara yang memiliki pemikiran yang sama,” pungkas dia.

ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Baca juga: RI persiapkan peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN

Baca juga: Indonesia sambut Timor Leste untuk pertama kali dalam pertemuan ASEAN


 

Proses perjalanan Timor Leste menuju keanggotaan penuh di ASEAN

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023