Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan menyampaikan apresiasi atas minat Korea Selatan untuk ikut membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kunjungan kehormatan kepada Presiden Yoon tersebut dilakukan Menlu Retno selama ia berada di Seoul, Kamis (30/3).

“Saya sampaikan apresiasi atas minat besar Korea dan pengusahanya untuk melakukan kerja sama dalam pembangunan IKN, terutama di bidang smart cities dan water management,” kata Retno Jumat malam, terkait kegiatannya di Korsel.

Kerja sama penyediaan sistem air minum dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pembangunan kota cerdas di IKN oleh Korsel diketahui melibatkan investasi senilai 6,37 miliar dolar AS atau sekitar Rp94 triliun dan turut membuka 58 ribu lapangan kerja.

Minat Seoul untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN ditegaskan lewat kunjungan Menteri Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Won Hee-ryong ke lokasi pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku, pada 18 Maret lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Won Hee-ryong membawa serta sekitar 50 pengusaha dari Negeri Ginseng untuk melihat kemajuan pembangunan infrastruktur di IKN, di antaranya, Bendungan Sepaku Semoi, Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Barat, Hunian Pekerja Konstruksi, dan Titik Nol IKN.


Selain mengenai pembangunan IKN, Menlu Retno juga menyampaikan harapan agar Korsel dapat terus memperkuat kerja sama pembangunan ekosistem kendaraan berbasis baterai di Indonesia.

Terkait upaya itu, Kementerian Investasi RI telah menandatangani MoU kerja sama dengan Posco Korea dan Karakatau Steel menyangkut investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik.

Lebih lanjut, Menlu Retno mengajak Korsel ikut bergabung sebagai pendiri atau founder dari Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang diluncurkan di sela-sela KTT G20 di Bali, November tahun lalu.

GBFA ditujukan untuk memobilisasi sumber pendanaan untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Selain itu, ia menyampaikan pentingnya sinergi antara Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) serta strategi Indo-Pasifik Korsel untuk mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.

“Presiden Korea Selatan menyampaikan dukungan penuh terhadap keketuaan Indonesia, baik di ASEAN maupun di MIKTA, serta sinergi AOIP dan strategi Indo-Pasifik Korea Selatan dan berencana akan hadir dalam KTT ASEAN bulan September mendatang,” tutur Retno.

Baca juga: Menlu RI: Demokrasi dan "good governance" kunci pemberantasan korupsi

Baca juga: Indonesia dorong Korsel untuk kebijakan bebas visa bagi WNI


 

Ketua MPR RI harap perusahaan Korsel semakin banyak investasi di IKN

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023